Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu ampas tebu dan kapur terhadap sifat pengembangan tanah lempung yang berasal dari desa cot seunong kecamatan montasik. kabupaten aceh besar. tanah tersebut menurut klasifikasi aashto tergolong jenis tanab berlempung dengan simbol kelompok a- 7-6 (66). menurut uscs tanah ini tennasuk golongan tanah lempung dengan indeks plastisitas tinggi (57,94%) dan diberi simbol ch (clay high). pada penelitian ini digunakan campuran abu ampas tebu dan kapur sebagai bahan stabilisasi. abu ampas tebu digunakan karena abu ampas tebu memiliki kandungan kimia yang cocok untuk menjadi bahan stabilisasi dan ekonomis, tetapi karena jumlah si0 dalam abu ampas tebu sangat kecil maka diperlukan tambahan bahan lain, dalam hal ini kapur. ampas tebu yang digunakan berasal dari para penjual tebu di sekitar kota banda aceh, yang kemudian dibakar hingga menjadi abu, dan kapur berasal dari toko bangunan di sekitar kota banda aceh. hatmoko (2001) clalam penelitiannya menggunakan persentase abu ampas tebu sebanyak 10%, 12,5% dan 15%. munirwansyah (2004: 19) mengemukakan bahwa penambahan kapur dan semen akan sangat berpengaruh terhadap kestabilan tanab pada kadar persentase 3% sampai dengan 15%. penambahan abu ampas tebu dan kapur dilakukan clengan variasi 10% dan 15% untuk abu ampas tebu, serta 3% dan 5% untuk kapur yang didasarkan pada berat kering tanah. pengujian swelling pressure clan free swelling dilakukan dengan menggunakan alat uji swelling. benda uji dibuat pada kondisi kadar air optimum (omc) yang didapat dari pengujian pemadatan clengan jumlah benda uji 30 buah. berdasarkan hasil perhitungan persentase penurunan nilai free swelling paling rendah terjadi pada variasi campuran 10% abu ampas tebu dan 3% kapur yaitu sebesar 29,4%, dan persentase penurunan nilai free swelling paling tinggi terjadi pada variasi campuran 15% abu ampas tebu dan 5% kapur yaitu sebesar 51,7%. dernikian halnya dengan swelling pressure juga mengalami penurunan, paling rendah terjadi pada variasi campuran 10% abu ampas tebu dan 3% kapur yaitu sebesar 5,462%, dan persentase penurunan swelling pressure paling tinggi terjadi pada variasi campuran 15% abu ampas tebu dan 5% kapur yaitu sebesar 38,423%. penurunan nilai free swelling dan swelling pressure terjadi karena adanya komposisi kimia yang dikandung oleh abu ampas tebu dan kapur yang menyebabkan adanya reaksi pengikatan antara butir-butir tanah, abu ampas tebu dan kapur.
Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN KAPUR TERHADAP PERILAKU PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG DESA COT SEUNONG MONTASIK. Banda Aceh Fakultas Teknik,2010
Baca Juga : PENGARUH CAMPURAN ABU AMPAS KAYU PADA TANAH DESA COT SEUNONG DENGAN PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO (Luthfi Priyatna, 2014)
Abstract
Baca Juga : PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS TEBU FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI SENG (ZN) DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMEN KAMBING PERANAKAN ETAWA (Khusnu Ridha, 2018)