Universitas Syiah Kuala | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI
KHAIRUN NISA, PEMANFAATAN JAMUR KITINOLITIK ASAL LIMBAH EKSOSKELETON RANJUNGAN BINTANG SEBAGAI ENTOMOPATOGEN PADA RAYAP. Banda Aceh Fakultas KIP Biologi,2024

Rayap dianggap sebagai hama karena sering merusak kayu dan bangunan. pengendalian rayap pada umumnya dilakukan dengan menggunakan bahan kimia. penggunaan bahan kimia dapat merusak lingkungan. untuk meminimalisir kerusakan lingkungan akibat penggunaan bahan kimia perlu dicari alternatif pengendali alami, salah satunya yaitu jamur kitinolitik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan jamur kitinolitik fusarium solani mart asal limbah eksoskeleton ranjungan bintang dalam menyebabkan mortalitas dan daya hambat makan pada rayap. metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. parameter yang diamati adalah presentase mortalitas rayap dan presentase daya hambat makan rayap yang disebabkan oleh jamur kitinolitik asal limbah eksoskeleton. mortalitas rayap diamati dua hari sekali selama 14 hari atau hingga seluruh rayap mati, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus gabriel dan riyatno. daya hambat makan rayap dihitung dengan menimbang berat umpan rayap sebelum dan sesudah diumpankan pada rayap. data ditampilkan dalam bentuk gambar dan tabel dan dianalisis secara deskriptif. berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mortalitas rayap pada pengamatan hari kedua sebesar 93,5% dan pada pengamatan hari keempat sebesar 100%. hasil perhitungan kehilangan berat umpan, pengaplikasian jamur fusarium solani mart menyebabkan daya hambat makan pada rayap dengan rata-rata jumlah berat umpan yang berkurang yaitu sebanyak 0,00935 gram. dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa jamur kitinolitik fusarium solani mart asal limbah eksoskeleton ranjungan bintang dapat digunakan sebagai entomopatogen pada rayap. kata kunci : jamur kitinolitik, mortalitas, rayap



Abstract

Termites are considered a pest because they often damage wood and buildings. Termite control is generally carried out using chemicals. The use of chemicals can damage the environment. To minimize environmental damage due to the use of chemicals, it is necessary to look for alternative natural controls, one of which is chitinolytic fungi. This study aims to determine the ability of the chitinolytic fungus Fusarium solani Mart from the exoskeleton waste of Ranjungan Bintang to cause mortality and feeding inhibition in termites. The method used in this research is experimental with a quantitative approach. The parameters observed were the percentage of termite mortality and the percentage of termite feeding inhibition caused by chitinolytic fungi from exoskeleton waste. Termite mortality was observed every other day for 14 days or until all termites died, then calculated using the Gabriel and Riyatno formula. Termite feeding inhibition was calculated by weighing the weight of termite bait before and after being fed to termites. Data were displayed in figures and tables and analyzed descriptively. Based on the results of the study, it was found that termite mortality on the second day observation was 93.5% and on the fourth day observation was 100%. The results of the calculation of bait weight loss, the application of Fusarium solani Mart fungus causes feeding inhibition in termites with an average amount of bait weight reduced by 0.00935 grams. From the results of this study, it can be concluded that the chitinolytic fungus Fusarium solani Mart from the exoskeleton waste of star juniper can be used as an entomopathogen on termites. Keywords: Chitinolytic fungi, Mortality, Termites.



    SERVICES DESK