Ringkasan amalia rosmalina, 0051311727, aktivitas biologi ekstrak daun sembung dan tapak liman terhadap crocidolomia binotalis zell pada tanaman sawi. dibawah bimbingan alfian rusdy sebagai ketua dan mawadinur sebagai anggota. kajian tentang potensi ekstrak daun sembung dan daun tapak liman untuk mengendalikan hama c binotalis pada tanaman sawi, telah dilakukan di kebun percobaan fakultas pertanian, universitas syiah kuala, dari sejak bulan maret sampai juli-september 2004. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas biologi tumbuhan famili asteraceae yaitu blumea balsamifera dan elephantopus scaber terhadap mortalitas larva, perkembangan stadia pupa, penghambatan aktivitas makan, dan penurunan tingkat serangan hama c binotalis di pertanaman sawi. penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial dengan sepuluh perlakuan konsentrasi ekstrak daun sembung (1,00; 1,50; 2,00; 2,50; dan 3,00 g/100 ml larutan) dan tapak liman (1,00; 1,50; 2,00; 2,50; dan 3,00 g/100 ml larutan) serta kontrol. setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. data pengamatan setiap peubah dianalisis dengan analisis ragam, jika terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (bnt) taraf 0,05. peubah yang diamati adalah mortalitas larva, stadia pupa, persentase pupa yang terbentuk, persentase imago yang muncul, persentase penghambatan makan, dan persentase serangan hasil hama c binotalis. hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sembung (b. balsamifera) dan tapak liman (e. scaber) berpengaruh terhadap penghambatan aktivitas makan larva, mortalitas larva c binotalis, stadia pupa, dan menurunkan persentase serangan c binotalis. secara hama umum ke dua ekstrak cenderung meningkat dengan meningkatnya konsentrasi. pengaruh mortalitas tertinggi pada ekstrak daun sembung 73,33 persen dan tapak leman 76,67 persen (pada konsentrasi 3,00 ml/100 ml), lama stadia pupa pada ekstrak daun sembung 13,44 hari dan pada perlakuan tapak leman 13,25 hari (pada konsentrasi 3,00 ml/100 ml), persentase pupa yang terbentuk terendah pada ekstrak daun sembung 26,67persen dan tapak leman 23,33 persen( pada konsentrasi 3,00 ml/100 ml), persentase imago yang muncul terendah pada ekstrak daun sembung 16,67 persen dan tapak leman 16,67(pada konsentrasi 3,00 ml/100 ml) , dan persentase serangan hama c. binotalis terendah pada perlakuan daun sembung 17,18 persen dan tapak leman 19,49 persen ditunjukkan oleh konsentrasi 3,00 g/100 ml larutan ekstrak daun sembung dan tapak liman. persentase penghambatan makan tertinggi (45,22 persen) terjadi konsentrasi 3,00 g/i00 ml larutan ekstrak daun sembung dan (35,88 persen) terjadi pada konsentrasi 3,00 g/100 ml larutan ekstrak tapak leman.
Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
AKTIVITAS BIOLOGI EKSTRAK DAUN SEMBUNG DAN TAPAK LIMAN TERHADAP CROCIDOLOMIA BINOTALIS ZELL PADA TANAMAN SAWI. Banda Aceh Fakultas Pertanian,2005
Baca Juga : PENGARUH EKSTRAK GADUNG RACUN (DIOSCOREA HISPIDA DENNST) TERHADAP MORTALITAS DAN PERREMBANGANRNCROCIDOLOMIA BINOTALIS PADA TANAMAN SAWL (Sanilah, 2024)