Electronic Theses and Dissertation

Pembangunan infrastruktur dan kebutuhan akan tempat tinggal memacu inovasi dalam bidang rekayasa struktur, khususnya bidang teknologi bahan konstruksi. salah satu bahan konstruksi yang banyak digunakan adalah beton, beton merupakan material konstruksi yang terdiri dari campuran agregat kasar (kerikil) dan agregat halus (pasir) sebagai bahan pengisi serta semen dan air sebagai bahan pengikat. dalam perkembangan teknologi beton sekarang ini, berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan karakteristik dari beton. salah satu cara yang digunakan adalah dengan menambahkan fly ash pada campuran beton. fly ash merupakan limbah padat berupa partikel abu yang terbawa oleh gas buang yang dapat menimbulkan permasalahan lingkungan dan kesehatan. pada penelitian ini digunakan fly ash yang berasal dari pltu 1 & 2 nagan raya dengan variasi sebanyak 12%, 15%, 18% dan 22% dari berat semen. mutu beton yang direncanakan 20 mpa yang diuji pada umur beton 28 hari setelah terlebih dahulu dilakukan perawatan beton (curing). penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm disiapkan sebanyak 12 sampel yang terdiri dari 3 sampel untuk tiap persentase. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan fly ash sebagai bahan tambah beton terhadap kuat tekan dan porositas beton. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada penambahan fly ash sebanyak 12% hingga 18% nilai kuat tekan cenderung mengalami peningkatan. nilai kuat tekan beton maksimum diperoleh pada variasi 18% yaitu sebesar 24,05 mpa dan kuat tekan terendah diperoleh pada variasi 12% sebesar 20,78 mpa. namun penambahan fly ash diatas 18% menyebabkan penurunan nilai kuat tekan. semua variasi sampel yang dibuat, nilai kuat tekannya telah memenuhi spesifikasi standar nasional indonesia (sni) yang telah ditetapkan. sementara itu, untuk nilai porositas, semakin besar persentase fly ash yang ditambahkan maka semakin kecil nilai porositas yang terukur. nilai porositas terendah diperoleh pada variasi 22% yaitu sebesar 7,13%. dapat disimpulkan bahwa abu terbang (fly ash) yang berasal dari pltu 1 & 2 nagan raya baik digunakan sebagai bahan additive pengganti semen pada campuran beton mutu sedang. kata kunci : beton, fly ash, kuat tekan dan porositas.

Infrastructure development and the need for housing spur innovation in the field of structural engineering, especially in the field of construction materials technology. One of the widely used construction materials is concrete, concrete is a construction material consisting of a mixture of coarse aggregate (gravel) and fine aggregate (sand) as a filling material as well as cement and water as a binder. In the development of concrete technology today, various efforts have been made to improve the characteristics of concrete. One of the ways used is by adding fly ash to the concrete mixture. Fly Ash is a solid waste in the form of ash particles carried by exhaust gases that can cause environmental and health problems. In this study, fly ash from PLTU 1 & 2 Nagan Raya was used with variations of 12%, 15%, 18% and 22% by weight of cement. The planned concrete quality is 20 MPa which is tested at the age of 28 days after curing. This study uses cylindrical test objects with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm prepared as many as 12 samples consisting of 3 samples for each percentage. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of fly ash as a concrete additive on the compressive strength and porosity of concrete. The results of this study indicate that in the addition of fly ash as much as 12% to 18% the compressive strength value tends to increase. The maximum concrete compressive strength value obtained in the 18% variation is 24.05 MPa and the lowest compressive strength is obtained in the 12% variation at 20.78 MPa. However, the addition of fly ash above 18% causes a decrease in the compressive strength value. All sample variations made, the compressive strength value has met the specifications of the Indonesian National Standard (SNI) that has been set. Meanwhile, for the porosity value, the greater the percentage of fly ash added, the smaller the porosity value measured. The lowest porosity value was obtained in the 22% variation, which amounted to 7.13%. It can be concluded that fly ash from PLTU 1 & 2 Nagan Raya is good to be used as an additive to replace cement in medium quality concrete mixes. Keywords: concrete, fly ash, compressive strength and porosity.