Pemberitaan mengenai qanun nomor 11 tahun 2018 tentang lembaga keuangan syariah atau qanun lks sangat intens pada 13-25 mei 2023. setelah diberlakukan sejak 2018, pada periode tersebut pemberitaan tentang qanun lks kembali diberitakan berbagai media massa lokal aceh dan nasional seiring adanya rencana revisi qanun tersebut. penelitian ini bertujuan melihat bagaimana pembingkaian berita qanun lks periode 13-25 mei 2023 di media serambinews.com dan detik.com dengan total 15 berita. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis robert n entman dan teori agenda setting disertai wawancara dengan tim redaksi dua media tersebut. hasil penelitian menunjukkan framing yang berbeda: serambinews.com lebih menekankan pembelaan terhadap syariat islam dan melihat revisi qanun sebagai ancaman, sedangkan detik.com fokus pada dampak ekonomi yang timbul, terutama dalam menghambat operasional bank konvensional. proses agenda setting yang kompleks terlihat dari perjalanan pemberitaan, di mana serambinews.com awalnya mengangkat isu kesalahan pada bsi dan mendukung revisi qanun, namun kemudian beralih ke pembelaan terhadap regulasi tersebut. sementara itu, detik.com menciptakan agenda yang lebih pragmatis dengan menyoroti pentingnya akses masyarakat terhadap layanan perbankan konvensional, yang mencerminkan kepentingan ekonomi publik yang lebih luas. hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk memahami bagaimana dua media massa membingkai isu yang kompleks dan sensitif seperti qanun lks sehingga masyarakat dapat lebih kritis dalam mengonsumsi informasi dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. kata kunci: framing pemberitaan, qanun lks, serambinews.com, detik.com
Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN QANUN LKS DI SERAMBINEWS.COM DAN DETIK.COM. Banda Aceh FISIP Komunikasi,
Baca Juga : PEMBERITAAN PESAN KOMUNIKASI RISIKO COVID-19RNPADA PORTAL MEDIA SERAMBINEWS.COM (Nailil Marziah, 2022)
Abstract
News coverage regarding Qanun Number 11 of 2018 on Islamic Financial Institutions, or Qanun LKS, was very intense from May 13 to May 25, 2023. After being enacted in 2018, coverage of the Qanun LKS was once again reported by various local Acehnese and national media outlets during this period, coinciding with plans to revise the regulation. This research aims to examine how the framing of news about the Qanun LKS from May 13 to May 25, 2023, was presented in Serambinews.com and Detik.com, with a total of 15 articles analyzed. The study employs a qualitative approach using Robert N. Entman’s framing analysis and Agenda Setting theory, complemented by interviews with the editorial teams of both media outlets. The findings indicate differing frames: Serambinews.com emphasizes a defense of Islamic law and views the revision of the Qanun as a threat, while Detik.com focuses on the economic impacts, particularly how it hinders the operations of conventional banks. The complex agenda-setting process is evident from the coverage trajectory, where Serambinews.com initially raised issues about mistakes at BSI and supported the revision of the Qanun, but then shifted to defending the regulation. Meanwhile, Detik.com created a more pragmatic agenda by highlighting the importance of public access to conventional banking services, reflecting broader public economic interests. This research can serve as a reference for understanding how two media outlets frame complex and sensitive issues like the Qanun LKS, enabling the public to be more critical in consuming information and considering various perspectives. Keywords: News Framing, Qanun LKS, Serambinews.com, Detik.com
Baca Juga : ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN POLEMIK VIDEOTRON YANG DIWACANAKAN OLEH DINAS PENDIDIKAN ACEH DALAM MEDIA HARIAN SERAMBI INDONESIA (Muhammad Yasir, 2018)