Electronic Theses and Dissertation

Sebagai ibukota provinsi aceh, kota banda aceh mengalami perkembangan yang pesat terutama pasca bencana tsunami yang berimplikasi terhadap perkembangan fisik kawasan dan peningkatan penggunaan sumber daya perkotaan. perkembangan yang terjadi salah satunya pada lahan terbangun khususnya lahan permukiman sebagai kebutuhan primer. keterbatasan lahan yang tersedia untuk kawasan permukiman di kota banda aceh menjadi tantangan dalam menentukan arah pengembangan kawasan permukiman di kota banda aceh. sehingga perlu dilakukan analisis daya dukung lingkungan pada kawasan permukiman kota banda aceh untuk menemukan kemampuan sumber daya yang layak dalam menampung aktivitas populasi di kota banda aceh dengan menggunakan perhitungan matematis dari formulasi daya dukung lingkungan tersebut. penilaian daya dukung lingkungan kawasan permukiman di kota banda aceh berdasarkan 3 aspek yaitu kemampuan lahan, sumber daya air, dan kualitas udara. dari aspek lahan didapatkan bahwa daya tampung lahan untuk bangunan permukiman hanya layak bertahan sampai tahun 2023 untuk penduduk sekitar 291.940 jiwa. dari aspek sumber daya air masih dapat mendukung jumlah populasi dengan kondisi aman bersyarat sampai 20 tahun ke depan. dari aspek kualitas udara dapat mendukung sejumlah 328.883 jiwa penduduk yaitu bertahan sampai tahun 2029. dari ketiga kondisi daya dukung lingkungan tersebut dapat diambil strategi yaitu dengan mengarahkan perkembangan kawasan permukiman secara vertikal sehingga memungkinkan terciptanya konsentrasi bangunan pada areal kecil, dengan tetap memperhatikan struktur dan desainnya dalam mengantisipasi kerawanan bencana. memperbanyak lahan berpori dan pembangunan waduk penampungan air, serta penguatan sistem pengolahan air bersih untuk menguatkan sumber daya air. penyediaan ruang terbuka hijau (rth), penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas udara. kata kunci: daya dukung lingkungan, permukiman, kemampuan lahan, sumber daya air, kualitas udara.