PERUBAHAN GRADASI AKIBAT PEMADATAN DITINJAU TERHADAP KEKERASAN AGREGAT BERGRADASI SERAGAM (SUATU PENELITIAN PADA AGREGAT SUNGAI KRUENG ACEH DAN AGREGAT GLEE GEUNTENG) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PERUBAHAN GRADASI AKIBAT PEMADATAN DITINJAU TERHADAP KEKERASAN AGREGAT BERGRADASI SERAGAM (SUATU PENELITIAN PADA AGREGAT SUNGAI KRUENG ACEH DAN AGREGAT GLEE GEUNTENG)


Pengarang

Wahyudi - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

9941110956

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Teknik Sipil (S1) / PDDIKTI : 22201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Teknik., 2005

Bahasa

Indonesia

No Classification

621.191

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Tugas akhir ini berjudul "Perubahan Gradasi Akibat Pemadatan Ditinjau Terhadap Kekerasan Agregat Bergradasi seragam" Sebagai objek penelitian ini adalah agregat bergradasi seragam berasal dan Sungai Krueng Aceh di lndrapuri Aceh Besar. agregat alam Pegunungan Glee Geurueng di Peukan Bada Aceh Besar, dan agregat pecah Sungai Krueng Aceh yang dipecah oleh mesin pemecah batu di Desa Lampisang Aceh Bcsar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya perubahan komposisi butiran agregat akibat pemadatan dikaitkan dengan kekerasan agregat tersebut. Sebelum material digunakan sebagai benda uji terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan sifat-sifat (isis dari masing-masing jenis agregat berdasarkan ASSHTO-T-27-24. Percobaan pemadatan dilakukan dengan Modified Proctor terhadap 5 benda uji untuk masing-masing jenis agregat, pada 5 variasi kadur air yaitu 6%-10%. Benda uji keseluruhan untuk ketiga jenis agregat adalah 15 benda uji. Dari hasil pemadatan diperoleh kadar air pada agregat alam Sungai Krueng Aceh adalah sebesar 8,6%, pada agregat alam Glee Geun.eng sebesar 8,42%. sedangkan pada agregat pecah Sungai Krueng Aceh adalah sebesar 8,68%. Melalui perbandingan analisa saringan setelah pemadatan dan sebelum pemadatan didapatkan besarnya pemecahan yang terjadi akibat pemadatan yaitu sebesar 5.646% untuk agregat alam Sungai Kreueng Aceh pada tingkat kekerasan 19.10% dan ketahanan 11.497%. untuk agregat alam Glee Geunteng mengalami pemecahan sebesar 21,97K% pada tingkat kekerasan 29.47% dan ketahanan 20.212%. sedangkan pada agregat pecah Sungai krueng Aceh mengalami pemecahan sebesar 8.348 % pada tingkat kekerasan 21.62% dan ketahanan sebesar 14,757 %. Analisa saringan dan perbandingan analisa saringan setelah dan sebelum pemadatan yang diperoleh dari hasil percobaan pemadatan pada Kadar Air Optimum untuk masing-masing jenis agregat. diperoleh besarnya pemecahan untuk agregat alam Sungai Krueng Aceh sebesar 5.268 %. untuk agregat alam Glee Geunteng sebesar 21,805% sedangkan untuk agregat Sungai Krueng Aceh sebesar 8,505 %. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemadatan mengakibatkan pergeseran gradasi dari kondisi semula, pada agregat alam dan pecah Sungai Krueng Aceh pergeseran gradasi yang terjadi tidak melampaui batas-batas spesifkasi gradasi yang digunakan, Sedangkan pada agregat alam Glee Geunteng pergeseran tersebut melampaui batas atas dari spesifikasi gradasi yang disyaratkan pada penelitian ini.




Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK