Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
DISSERTATION
DAMPAK PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (CONOPOMORPHA CRAMERELLA SNELLEN) SECARA TERPADU TERHADAP PENDAPATAN USAHA TANI BERKELANJUTAN DI PESISIR TIMUR ACEH
Pengarang
Cut Mulyani - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1609300030005
Fakultas & Prodi
Fakultas Pasca Sarjana / Program Doktor Ilmu Pertanian (S3) / PDDIKTI : 54001
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Program Doktor Imu Ptanian (S3)., 2022
Bahasa
Indonesia
No Classification
338.16
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
CUT MULYANI. Dampak Penerapan Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella Snellen) Secara Terpadu terhadap Pendapatan Usaha Tani Berkelanjutan di Pesisir Timur Aceh. Dibimbing oleh Dr. Ir. HUSNI, M. Agric. Sc, Prof. Dr. Ir. DHARMA BAKTI, MS dan Dr. Ir. AZHAR, M.Sc
Permasalahan pengelolaan perkebunan kakao adalah tingginya serangan organisme pengganggu tanaman, khususnya Penggerek Buah Kakao (PBK) yang menyebabkan produktivitas kakao menurun sehingga menurunkan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui persentase dan intensitas serangan hama PBK pada tanaman kakao, mengetahui pengaruh serangan hama PBK terhadap pendapatan petani dan menyusun strategi pengelolaan PBK dalam rangka pengelolaan perkebunan kakao berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan di empat kabupaten, yaitu: Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireun dan Aceh Timur yang secara administratif terletak di pesisir timur Provinsi Aceh. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive. Kebun lokasi penelitian yang dipilih memiliki empat tingkat perawatan kebun yang berbeda, yaitu: tidak dirawat, dirawat seadanya, dirawat secara konvensional dan mempraktekkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan analisis kuantitatif dan analisis SWOT. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa tingkat perawatan kebun berpengaruh nyata terhadap persentase dan intensitas serangan PBK. Persentase dan intensitas serangan PBK tertinggi dijumpai pada tingkat perawatan kebun yang tidak dirawat. Adapun yang terendah dijumpai pada tingkat perawatan kebun yang menerapkan PHT, diikuti dengan kebun yang dirawat konvensional, dan kebun yang dirawat seadanya. Hasil analisis regresi hubungan antara intensitas serangan dengan kehilangan hasil akibat serangan PBK didapatkan nilai intercept (a) = 708,721 dan nilai slop (b) = -17,678 sehingga model regresi liniernya adalah Y = 708,721 -17,678 X. Setiap terjadi peningkatan intensitas serangan PBK sebanyak 1% maka akan menurunkan produksi sebesar 17,678 Kg per hektar pertahun. Penerapan PHT secara signifikan mempengaruhi produksi dan kualitas biji kakao. Semakin luas lahan, semakin tinggi produksi terutama lahan-lahan yang menerapkan PHT. Perkebunan kakao yang menerapkan metode PHT memiliki pendapatan usahatani yang lebih tinggi, sehingga lebih menguntungkan daripada perkebunan kakao yang dirawat secara konvensional, dirawat seadanya dan tidak dirawat. Bentuk pengelolaan PBK untuk mencapai visi perkebunan kakao rakyat berkelanjutan dalam menghasilkan produk biji kakao yang memiliki keunggulan kompetitif di pasar global, melingkupi pengelolaan perkebunan dari penyediaan sarana produksi, penanganan pasca panen, pemasaran, serta bermitra dengan lembaga-lembaga terkait. Strategi utama pengelolaan PBK adalah peningkatan Sumber Daya Manusia petani kakao untuk mampu melakukan pengelolaan perkebunan sebagai suatu kegiatan bisnis dengan mengintegrasikan lembaga-lembaga penyedia sarana produksi dan pemasaran. Kelembagaan pengelolaan PBK bermitra dengan lembaga penunjang yaitu lembaga pendamping, pengontrol, dan penunjang lainnya pengelolaan PBK.
Kata kunci: Penggerek Buah Kakao, persentase serangan, intensitas serangan, analisis regresi, pengendalian hama terpadu.
CUT MULYANI. Impact of Implementing Integrated Cocoa Pod Borer (Conopomorpha cramerella Snellen) Control on Sustainable Farming Income in the East Coast of Aceh. Supervised by Dr. Ir. HUSNI, M. Agric. Sc, Prof. Dr. Ir. DHARMA BAKTI, MS and Dr. Ir. AZHAR, M.Sc The problem in managing cocoa plantations is the high attack of plant-disturbing organisms, especially the Cocoa Pod Borer (CPB) which causes cocoa productivity to decrease, thereby reducing farmers' income. This study aimed to: determine the percentage and intensity of CPB pest attacks on cocoa plants, determine the effect of CPB pest attacks on farmers' income and develop CPB management strategies in the context of sustainable cocoa plantation management. This research was carried out in four regencies, that is: Pidie, Pidie Jaya, Bireun and East Aceh regencies, administratively located on the Eastern coast of Aceh Province. The selected research gardens have four different levels of garden maintenance, namely: untreated, poorly maintained, conventionally maintained and practicing Integrated Pest Management (IPM). The method used in this research is a quantitative analysis approach and SWOT analysis. The results of the analysis of variance showed that the level of garden maintenance had a significant effect on the percentage and intensity of CPB attacks. The highest percentage and intensity of CPB attacks were found at the level of untreated garden care. The lowest level was found in the level of garden maintenance that applied IPM, followed by conventional gardens and gardens that were poorly maintained. The regression analysis results of the relationship between attack intensity and yield loss due to CPB attacks found the intercept value of (a) = 708,721 and a slope value (b) = -17,678 so that the liniear regression model was Y = 708,721 + (-17,678)X . Every time there is an increase in the intensity of CPB attacks by 1%, it will reduce production by 17.678 kg per hectare per year. The application of IPM significantly affects the production and quality of cocoa beans. The wider the land area, the higher the production, especially lands that apply IPM. Cocoa plantations that apply the IPM method have higher farm incomes, so they are more profitable than cocoa plantations that are treated conventionally, poorly cared for and untreated. The form of CPB management is to achieve the vision of sustainable community cocoa plantations in producing cocoa bean products that have a competitive advantage in the global market, covering plantation management from providing production facilities, post-harvest handling, marketing, and partnering with related institutions. The main strategy for managing CPB is to increase the Human Resources of cocoa farmers to be able to manage plantations as a business activity by integrating the institutions providing production and marketing facilities. CPB management institutions partner with supporting institutions, namely companion institutions, controllers, and other supporting institutions for CPB management. Keywords: Cocoa Fruit Borer, attack percentage, attack intensity, regression analysis, Integrated Pest Management
PENGGUNAAN FORMULASI CAIR AGEN PENGENDALIAN HAYATI BEAUVERIA BASSIANA (BALS.-CRIV.) VUILL. DAN METARHIZIUM ANISOPLIAE (METS.) UNTUK MENGENDALIKAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (CONOPOMORPHA CRAMERELLA SNELLEN) (ULVA SRI WAHYUNI, 2018)
PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (CONOPOMORPHA CRAMERELLA SNELLEN) (syarkawi, 2015)
KARAKTERISTIK MORFOLOGI BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) YANG TAHAN TERHADAP HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO(CONOPOMORPHA CRAMERELLA SNELL.) DI SAREE, ACEH BESAR (Raihanna Putri, 2015)
PENGARUH JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS LINN.) DAN RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM LINN.) TERHADAP JENIS SERANGGA HAMA PADA SISTEM AGROFORESTRI COKLAT (THEOBROMA CACAO LINN.) DI KAWASAN KABUPATEN PIDIE DAN PIDIE JAYA (Ameliawati, 2022)
ANALISIS PENDAPATAN PETANI TANAMAN KAKAO YANG MENGADOPSI TEKNOLOGI DENGAN YANG TIDAK MENGADOPSI TEKNOLOGI DI KECAMATAN PUTRI BETUNG KABUPATEN GAYO LUES (JULAINA WAHYUNI, 2018)