Electronic Theses and Dissertation

ABSTRAK

Kopi Arabika merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Kopi Arabika yang berada di Aceh Tengah sudah banyak diekspor keluar negeri karena pada beberapa kebun kopi sudah memiliki syarat untuk diekspor. Salah satu syarat ekspor kopi arabika adalah kebun yang dipilih harus dibudidaya secara organik dan sudah memiliki sertifikat organik. Limbah kulit kopi merupakan salah satu bahan organik yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk budidaya kopi arabika di Aceh Tengah karena limbah kulit kopi mengandung bahan organik dan unsur hara yang potensial untuk digunakan pada budidaya kopi organik. Selain bahan organik, jenis tanah juga merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya kopi arabika. Tanah Aluvial, tanah Andosol, dan tanah Molisol Haplik merupakan sebagian dari banyak tanah yang digunakan untuk budidaya kopi arabika di kabupaten Aceh Tengah. Maka dari itu dilakukan penelitian berjudul pengaruh dosis kompos kulit kopi dan berbagai jenis tanah terhadap pertumbuhan bibit kopi arabika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kopi arabika terhadap pemberian dosis kompos kulit kopi pada berbagai jenis tanah yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Kebet, bebesen, Takengon, Aceh Tengah pada ketinggian 1273 MDPL. Penelitian ini dilakukan pada 24 Februari sampai 1 Juni 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah jenis tanah yang terdiri dari 3 taraf, yaitu T1 adalah tanah Aluvial, T2 adalah tanah Andosol dan T3 adalah tanah Molisol Haplik. Faktor kedua adalah dosis kompos kulit kopi yang terdiri dari 3 taraf perbandingan antara dosis kompos kulit kopi dan jenis tanah yang berbeda, yaitu 1 Kompos : 1 tanah, 2 kompos : 1 tanah, 3 kompos : 1 tanah. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah parameter tinggi bibit kopi arabika umur 30, 60, 90 hari setelah pindah tanam, diameter pangkal batang umur 30, 60, 90 hari setelah pindah tanam, jumlah daun umur 30, 60, 90 hari setelah pindah tanam, panjang akar, volume akar, berat berangkasan basah akar, berat berangkasan kering akar, berat berangkasan basah tajuk, dan berat berangkasan kering tajuk. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perlakuan berbagai jenis tanah tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Sedangkan perlakuan dosis kompos kulit kopi berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 30, 60, dan 90 HSPT, panjang akar, berat berangkasan basah akar, dan berat berangkasan basah tajuk.

Kata Kunci : Kopi, Kompos, Tanah.

ABSTRACT Arabica coffee is one of the plantation commodities that plays an important role in the Indonesian economy. Arabica coffee in Central Aceh has been widely exported abroad because some coffee plantations already have conditions for export. One of the conditions for exporting Arabica coffee is that the selected garden must be grown organically and already has an organic certificate. Coffee husk waste is one of the organic materials that can be used as organic fertilizer for Arabica coffee cultivation in Central Aceh because coffee husk waste contains organic matter and nutrients that have the potential to be used in organic coffee cultivation. In addition to organic matter, soil type is also an important factor in Arabica coffee cultivation. Alluvial soil, Andosol soil, and Molisol Haplik soil are some of the many soils used for Arabica coffee cultivation in Central Aceh district. Therefore, a study entitled the effect of the dose of coffee husk compost and various types of soil on the growth of Arabica coffee seedlings was carried out. This study aims to determine the response of the growth of arabica coffee seedlings to the dose of coffee husk compost in different types of soil. This research was conducted in Kebet, Bebesen, Takengon, Central Aceh at an altitude of 1273 MDPL. This study was conducted from February 24 to June 1, 2021. This study used a factorial randomized block design with two treatment factors. The first factor is soil type which consists of 3 levels, namely T1 is Alluvial soil, T2 is Andosol soil and T3 is Molisol Haplik soil. The second factor is the dose of coffee husk compost which consists of 3 levels of comparison between the dose of coffee husk compost and different soil types, namely 1 Compost: 1 soil, 2 compost: 1 soil, 3 compost: 1 soil. The parameters observed in this study were the height parameters of arabica coffee seedlings aged 30, 60, 90 days after transplanting, stem diameter at 30, 60, 90 days after transplanting, number of leaves aged 30, 60, 90 days after transplanting, root length, root volume, root wet root weight, root dry root weight, crown wet root weight, and crown dry root weight. From the results of the research that has been done, it can be concluded that the treatment of various types of soil has no significant effect on all parameters. While the dose treatment of coffee husk compost had a very significant effect on the parameters of plant height at the age of 30, 60, and 90 HSPT, root length, root wet root weight, and crown wet root weight. Keywords : Coffee, Compost, Soil.