PERBANDINGAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA TINGGAL DI DAERAH BERDAMPAK DAN TIDAK BERDAMPAK BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PERBANDINGAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA TINGGAL DI DAERAH BERDAMPAK DAN TIDAK BERDAMPAK BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI


Pengarang

Tuti Alawiya - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Nurhasanah - 198307172015042003 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

1612101010027

Fakultas & Prodi

Fakultas Keperawatan / Ilmu Keperawatan (S1) / PDDIKTI : 14201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Keperawatan., 2022

Bahasa

Indonesia

No Classification

610.734 9

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Bencana gempa bumi dan tsunami adalah kejadian yang tidak dapat diprediksi yang memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu setiap individu perlu memiliki kewaspadaan, dengan cara memiliki kesiapsiagaan bencana secara baik. peningkatan kesiapsiagaan merupakan salah satu elemen yang sangat penting dari kegiatan pengurangan risiko bencana yang bersifat pro-aktif, sebelum terjadinya suatu bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan terhadap resiko bencana, rencana keadaan darurat, sistem peringatan bencana dan kemampuan mobilisasi sumber daya bencana gempa bumi dan tsunami yang tinggal di daerah berdampak dan tidak berdampak yang berfokus pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Teknik pengambilan sampel mengunakan probability sampling dengan cara simple random sampling sebanyak 218 responden. Jenis penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan desain penelitian pendekatan cross sectional study. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan tingkat kesiapsiagaan mahasiswa Keperawatan Universitas Syiah Kuala yang tinggal di daerah berdampak dan tidak berdampak bencana gempa bumi dan tsunami berada pada kategori siap, di daerah berdampak ada 140 responden (64,2%) dan tidak berdampak 78 responden (35,3%). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kesiapsiagaan mahasiswa kelompok berdampak (0,144) dengan kelompok tidak berdampak (0,178) pada Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala terhadap gempa bumi dan tsunami. Pada pengetahuan terhadap resiko bencana (42,2%) dengan nilai p-value 0,056, rencana keadaan darurat (46,8%) dengan nilai p-value 0,933, sistem peringatan bencana (45,9%) dengan nilai p-value 0,772 dan kemampuan mobilisasi sumber daya (38,5%) dengan nilai p-value 0,056 bencana gempa bumi dan tsunami yang tinggal di daerah berdampak dan tidak berdampak pada mahasiswa Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Tsunami 2004 telah dijadikan pembelajaran untuk kesiapsiagaan bencana serta adanya mata kuliah umum wajib pendidikan kebencanaan dan lingkungan.

Earthquakes and tsunamis are unpredictable disasters that significantly impact human life. Every individual must have alertness by having good disaster preparedness. Improved preparedness is one of the essential elements of proactive disaster risk reduction activities before a disaster occurs. This study aimed to examine the differences in knowledge of disaster risk, emergency planning, disaster warning systems, and the ability to mobilize resources for earthquake and tsunami disasters of nursing students of Universitas Syiah Kuala. They live in affected and non-affected areas. The sampling technique used was probability sampling using a simple random sample with 218 respondents. This research used a comparative method with a cross-sectional study design approach. The results showed that the comparison level of preparedness of the nursing students was in the prepared category, both in the impacted areas with 140 respondents (64.2%) and in the non-impacted areas with 78 respondents (35.3%). There was no significant difference between students' preparedness in the impacted group (0.144) and the non-impacted group (0.178). The results showed that knowledge of disaster risk was 42.2% (p-value 0.056), emergency planning 46.8% (p-value 0.933), disaster warning systems 45.9% (p-value 0.772), and the ability to mobilize resources 38.5%(p-value 0.056) for both groups. The tsunami in 2004 has been used as a lesson for disaster preparedness and the existence of compulsory general courses on disaster and enviromental education.

Citation



    SERVICES DESK