Electronic Theses and Dissertation

Efisiensi reproduksi ternak sangat ditentukan berdasarkan deteksi estrus.Terdapat beberapa indikator berahi yang dapat dijadikan patokan deteksi estrus diantaranya keluarnya mucous serviks. Mucous serviks diamati sifat fisiknya diantaranya warna (tampilan), konsitensi (viskositas), elastisitas, tipologi ferning dan pH. Pengamatan terhadap nilai viskositas dan tipologi ferning mucous serviks dibagi menjadi dua faktor utama dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan viskositas mucous serviks dan tipologi ferning pada sapi aceh Repeat Breeding dan sapi aceh fertil. Dalam penelitian ini digunakan 10 ekor sapi aceh, terdiri dari 6 ekor sapi fertil dan 4 ekor sapi Repeat Breeding berumur 3-5 tahun yang telah disinkronisasi dengan prostaglandin F2 alpha (PGF2α) sebanyak 5 ml secara intra muskulus dengan pola penyuntikan tunggal. Deteksi berdasarkan penentuan viskositas mucous serviks pada puncak estrus dan dilakukan dengan membuat preparat apus mucous serviks pada permukaan objek gelas, lalu dikeringkan kemudian diamati menggunakan mikroskop. Data yang diperoleh dianalisis secara deskritif dan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan pada tipologi ferning antara sapi aceh Repeat Breeding dan fertil sedangkan hasil viskositas mucous serviks menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara sapi aceh Repeat Breeding dan fertil.

Kata Kunci: sapi aceh, berahi, viskositas, mucous serviks, tipologi ferning.

Reproductive efficiency of livestock is determined based on estrus detection. There are several indicators of estrus that can be used as a benchmark for estrous detection, including cervical mucous discharge. Cervical mucus observed for its physical properties including color, (appearance), consistency (viscosity), elasticity,ferning and pH. Observation of the viscosity value and typology of cervical ferning mucous was divided into two main factors in this study. This study aims to determine the differences in mucous cervical ferning in Aceh Repeat Breeding and fertile Aceh cattle. In this study, 10 Aceh cattle were used, consisting of 6 fertile cattle and 4 Repeat Breeding aged 3-5 years which had been synchronized with 5 ml of prostaglandin F2 alpha (PGF2α) intramuscularly with a single injection pattern. Detection is based on determining the viscosity mucous at the peak of estrus and is carried out by making mucous on the surface of glass objects, then drying them and then observing them using a microscope. The data obtained were analyzed descriptively and T-test. The results of this study showed that there was a difference in the ferning between Aceh Repeat viscosity results mucous showed no difference between Repeat Breeding and fertile Aceh cattle. Keywords: aceh cattle, heat, viscosity, cervical mucus, ferning