Electronic Theses and Dissertation

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan wakaf produktif pada masjid Jami' Lueng Bata Kota Banda Aceh serta dampaknya terhadap kesejahteraan mauquf 'alaih. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi, untuk teknik pengolahan dan analisis data menggunakan teknik reduksi data, display data dan verifikasi data. Responden pada penelitian ini terdiri dari 4 orang yang terdiri dari nazhir, pihak Badan Wakaf Indonesia dan mitra nazhir masjid Jami’ Lueng Bata. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan wakaf secara produktif berupa aset properti berupa toko dan rumah, aset tersebut diberdayakan menggunakan kontrak ijarah atau sewa-menyewa yang kemudian hasilnya dialokasikan kembali kepada masjid, menunjang kegiatan sosial keagamaan di kawasan mukim Lueng Bata dan untuk pengembangan aset wakaf produktif. Standar nazhir dalam mengelola wakaf produktif mengacu pada Undang-Undang No. 41 tahun 2004 serta memiliki kapasitas dalam mengelola wakaf produktif dan pengelolaannya secara keseluruhan belum berdampak pada peningkatan kesejahteraan mauquf 'alaih berdasarkan indikator maqashid syariah dari 5 indikator hanya dua yang sudah terpenuhi diantaranya pemeliharaan agama (Hifdz Ad-Din) dan pemeliharaan jiwa (Hifdz Al-Nafs)

This study aims to analyze the management of productive waqf at the Jami' Lueng Bata mosque in Banda Aceh City and its impact on the welfare of mauquf 'alaih. This study used a qualitative approach and type of case study research with data collection methods in the form of interviews and documentation, for data processing and analysis techniques using data reduction techniques, data display and data verification. Respondents in this study consisted of 4 people consisting of nazhir, the Indonesian Waqf Board and nazhir partners at the Jami' Lueng Bata mosque. The results of the study show productive management of waqf in the form of property assets in the form of shops and houses, these assets are empowered using ijarah or leasing contracts which are then reallocated to the mosque, supporting social-religious activities in the Lueng Bata mukim area and for the development of productive waqf assets. Nazhir standards in managing productive waqf refer to Law no. 41 of 2004 and has the capacity to manage productive waqf and its management as a whole has not had an impact on increasing the welfare of mauquf 'alaih based on maqashid sharia indicators, of the 5 indicators, only two have been fulfilled including maintenance of religion (Hifdz Ad-Din) and maintenance of the soul (Hifdz Al-Nafs)