Electronic Theses and Dissertation

ABSTRAK

Pengetahuan etnosains selama ini masih kurang dikembangkan dalam pembelajaran IPA.
Salah satu pengetahuan etnosains yang sudah diwarisi turun temurun di Aceh yaitu smong
yang mempunyai hubungan dekat dengan pengurangan risiko bencana yang disampaikan
melalui nandong (senandung) dan nafi-nafi (cerita rakyat). SMP Negeri 8 Banda Aceh
adalah salah satu kawasan yang pernah terkena dampak gempa bumi dan tsunami sehingga
pengetahuan smong perlu diperkenalkan kepada peserta didik melalui integrasi dalam
proses pembelajaran IPA dengan menggunakan LKPD berbasis etnosains. Penerapan
LKPD berbasis etnosains yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
peningkatan hasil belajar dan respon peserta didik. Populasi penelitian ini adalah seluruh
peserta didik kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh yang berjumlah 219 orang. Sampel
dalam penelitian ini adalah 71 peserta didik yang terbagi ke dalam kelas eksperimen dan
kontrol yang diperoleh dari penetapan random sampling. Parameter penelitian adalah hasil
belajar yang diukur melalui pretest-posttest dan respon peserta didik yang diukur melalui
angket. Analisis data menggunakan independent sample t-test dan respon peserta didik
menggunakan rumus persentase. Berdasarkan analisis data, terdapat perbedaan
peningkatan hasil belajar peserta didik yang signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen
setelah menggunakan LKPD berbasis etnosains yang ditunjukkan dengan nilai Sig. (2tailed)

< 0,05. Persentase respon peserta didik diperoleh sebesar 89,58 dengan kategori
sangat baik. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa penggunaan LKPD berbasis
etnosains dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan mendapatkan respon positif
dari peserta didik sehingga menjadi penunjang bagi peserta didik untuk lebih memahami
materi IPA khususnya gempa bumi dan pengurangan risiko bencana.

Kata Kunci: LKPD, etnosains, hasil belajar

ABSTRACT Ethnoscience knowledge is still underdeveloped in science learning. One of the ethnoscience knowledge that has been passed down from generation to generation in Aceh is smong which has a close relationship with disaster risk reduction which is conveyed through nandong (humming) and nafi-nafi (folklore). SMP Negeri 8 Banda Aceh is one of the areas that has been affected by the earthquake and tsunami so that smong knowledge needs to be introduced to students through integration in the science learning process using ethnoscience-based worksheets. The application of the ethnoscience-based LKPD that has been carried out aims to determine the differences in improving learning outcomes and student responses. The population of this study was all students of class VII SMP Negeri 8 Banda Aceh, amounting to 219 people. The sample in this study was 71 students who were divided into experimental and control classes obtained from random sampling. Research parameters are learning outcomes measured through pretest-posttest and student responses measured through questionnaires. Data analysis using independent sample t-test and student responses using the percentage formula. Based on data analysis, there is a significant difference in the improvement of student learning outcomes between the control and experimental classes after using ethnoscience-based worksheets as indicated by the value of Sig. (2-tailed) < 0.05. The percentage of student responses obtained was 89.58 with a very good category. The results obtained prove that the use of ethnoscience-based LKPD can improve student learning outcomes and get a positive response from students so that it becomes a support for students to better understand science material, especially earthquakes and disaster risk reduction. Keywords: LKPD, ethnoscience, learning outcomes.