Electronic Theses and Dissertation

Bakteri Staphylococcus aureus termasuk ke dalam flora normal, namun dapat
menginfeksi ketika sistem imun tubuh melemah. Tingkat infeksi S. aureus meningkat karena
adanya resistensi antibakteri dan munculnya strain resisten multi-obat seperti Methicillin-Resistant
S. aureus (MRSA). Alternatif obat alami seperti minyak habbatussauda (Nigella sativa) dapat
dimanfaatkan sebagai antibakteri. Kandungan bahan aktif dalam minyak habbatussauda yaitu
thymoquinone, thymohydroquinone, dithymoquinone, timol, dan tannin yang bertanggung jawab
dalam efek farmakologi tanaman ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antibakteri
minyak habbatussauda komersial terhadap bakteri S. aureus secara in vitro. Penelitian ini
menggunakan bakteri uji S. aureus The American Type Culture Collection (ATCC) 25923.
Penggunaan minyak habbatusauda untuk uji antibakteri dibuat dengan variasi konsentrasi yaitu
1%, 2,5%, 5%, dan 10% dengan DMSO sebagai kontrol negatif dan antibiotik vankomisin sebagai
kontrol positif. Uji daya antibakteri minyak habbatussauda secara in vitro menggunakan metode
Kirby Bauer. Parameter penelitian berupa pengukuran luas zona hambat yang terbentuk kemdian
dianalisis secara statistik One way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Least Significance Different
(LSD). Berdasarkan uji aktivitas antibakteri, minyak habbatussauda terhadap bakteri S. aureus
menunjukkan zona hambat berturut-turut pada konsentrasi 1%, 2,5%, 5%, dan 10% yaitu 12,28
mm (lemah), 14,06 mm (sedang), 18,89 mm (sedang), dan 29,57 mm (kuat), berdasarkan
klasifikasi Greenwood. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu minyak habbatussauda 10% efektif
dalam menghambat pertumbuhan S. aureus secara in vitro.
Kata Kunci: Nigella sativa, thymoquinone, resistensi antibakteri, Staphylococcus aureus
vankomisin

Staphylococcus aureus are included in the normal flora but can infect when the body's immune system is weakened. S. aureus infection rates are increasing due to antibacterial resistance and the emergence of multi-drug resistant strains such as Methicillin-Resistant S. aureus (MRSA). Alternative natural medicines such as black seed oil (Nigella sativa) can be used as antibacterial. The active ingredients in black seed oil are thymoquinone, thymohydroquinone, dithymoquinone, thymol, and tannins which responsible for pharmacology effect of this plant. This study aims to determine the antibacterial power of commercial black seed oil against S. aureus bacteria in vitro. This study used S. aureus The American Type Culture Collection (ATCC) 25923. The concentration of black seed oil for the antibacterial test 1%, 2.5%, 5%, and 10%, with DMSO as a negative control and antibiotics, vancomycin as a positive control. The antibacterial was analysis of black seed oil was carried out using the Kirby Bauer method. The research parameters measured inhibition zone formed and then statistically analyzed using One way ANOVA and continued with the Least Significance Different (LSD) test. Black seed oil had the ability to inhibit the growth of S. aureus, show by inhibition zone the result showed that for mad of each concentration of 1%, 2.5%, 5% and 10%, respectively, namely 12.28 mm (weak), 14.06 mm (medium), 18.89 mm (medium), and 29.57 mm (strong), based on Greenwood classification. This study concludes that 10% black seed oil was effective in inhibiting the growth of S. aureus bacteria in vitro. Keywords: Nigella sativa, thymoquinone, antibacterial resistance, Staphylococcus aureus, vancomycin