PENGARUH ASIMILASI BUDAYA TERHADAP PENGGUNAAN BUSANA PENGANTIN MELAYU DI KECAMATAN KARANG BARU ACEH TAMIANG | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH ASIMILASI BUDAYA TERHADAP PENGGUNAAN BUSANA PENGANTIN MELAYU DI KECAMATAN KARANG BARU ACEH TAMIANG


Pengarang

NURUL HUSNAH - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Rosmala Dewi - 196410161989032002 - Dosen Pembimbing I
Fitriana - 196701101994032003 - Dosen Pembimbing II
Fadhilah - 196102111986032001 - Dosen Pembimbing III
Nurbaiti - 197607082018012101 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

1806104010023

Fakultas & Prodi

Fakultas KIP / Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (S1) / PDDIKTI : 83206

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas KIP PKK., 2023

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

PENGARUH ASIMILASI BUDAYA TERHADAP PENGGUNAAN BUSANA PENGANTIN MELAYU DI KECAMATAN KARANG BARU
ACEH TAMIANG
Nurul Husnah, Rosmala Dewi, Fitriana.
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Keluarga dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Darussalam, Banda Aceh, Indonesia
Email: nurulhusnah22s@gmail.com

Abstrak
Busana Melayu merupakan representasi kultur dan budaya Melayu dalam bidang berpakaian, memiliki nilai simbolis khas Melayu yang sarat makna dan dipakai sesuai dengan kondisi, waktu, maksud dan tujuan. Nilai-nilai luhur yang terdapat pada busana Melayu tidak luput dari pengaruh budaya islami. Nilai-nilai tersebut yang menjadi ciri khas busana pengantin Melayu Tamiang harus tetap dipertahankan dalam perkembangan busana pengantin Melayu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak positif dan negatif asimilasi, perkembangan gaya busana pengantin Melayu, dan eksistensi busana pengantin Melayu di Desa Medang Ara Kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang. Jenis penelitian merupakan deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dokumentasi dan triangulasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan kesimpulan/ verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan asimilasi di Aceh Tamiang tidak hanya disebabkan oleh keadaan masyarakat yang multietnis, namun banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya sikap toleransi masyarakat, keterbukaan masyarakat terhadap hal baru, dan pernikah campur dengan suku lain (amalgamasi). Asimilasi menyebabkan masyarakat kurang memahami budaya sendiri, sehingga mengubah pandangan masyarakat terhadap busana adat pengantin. Calon pengantin dalam memilih busana pengantin tidak berdasarkan kebudayaan yang dimilikinya, melainkan berdasarkan trend dan nilai estetika. Tolak ukur masyarakat dalam memilih baju adat bukan berdasarkan nilai-nilai kebudayaan yang ditampilkan. Namun, beberapa responden tetap mempertahankan tradisi dan menggunakan busana pengantin Melayu secara autentik dengan mengedepankan nilai-nilai kebudayaan. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang perubahan tren busana pengantin Melayu dan implikasi dari asimilasi budaya terhadap keberlangsungan budaya Melayu di daerah tersebut.


Kata kunci: Asimilasi Kebudayaan, Busana Pengantin, Aceh Tamiang

THE EFFECT OF CULTURAL ASSIMILATION ON THE USE OF MALAY WEDDING CLOTHES IN THE KARANG BARU DISTRICT OF ACEH TAMIANG Nurul Husnah, Rosmala Dewi, Fitriana. Email: nurulhusnah22s@gmail.com Abstract Malay fashion is a representation of Malay culture and culture in the field of dress, has a typical Malay symbolic value that is full of meaning and is used according to conditions, time, purpose and purpose. The noble values found in Malay clothing do not escape the influence of islamic culture. These values that characterize the Tamiang Malay bridal fashion must be maintained in the development of Malay bridal fashion. The purpose of this research is to identify the positive and negative impacts of assimilation, the development of Malay bridal fashion styles, and the existence of Malay bridal fashion in Medang Ara Village, Karang Baru District, Aceh Tamiang. The type of research is descriptive qualitative and data collection is done through observation, interviews documentation and triangulation. Data analysis techniques through data reduction, data presentation and conclusion/verification. The results showed that assimilation in Aceh Tamiang was not only caused by the multiethnic state of the community, but many factors influenced it including the attitude of community tolerance, community openness to new things, and mixed marriages with other tribes (amalgamation). Assimilation causes people to understand less about their own culture, thus changing people's views on traditional bridal attire. The bride-to-be in choosing a bridal outfit is not based on the culture she has, but based on trends and aesthetic values. The community's benchmark in choosing traditional clothes is not based on the cultural values displayed. However, some respondents still maintain the tradition and use Malay bridal clothing authentically by prioritizing cultural values. The results of this study can provide an overview of changes in Malay bridal fashion trends and the implications of cultural assimilation for the sustainability of Malay culture in the area. Keywords: Cultural Assimilation, Bridal Fashion, Aceh Tamiang

Citation



    SERVICES DESK