PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP NASIONALISME PASCA KONFLIK BERSENJATA BAGI MASYARAKAT DI KECAMATAN KRUENG SABEE KABUPATEN ACEH JAYA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP NASIONALISME PASCA KONFLIK BERSENJATA BAGI MASYARAKAT DI KECAMATAN KRUENG SABEE KABUPATEN ACEH JAYA


Pengarang

AJA ASMADEWI - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Saiful - 197606142001121002 - Dosen Pembimbing I
Sanusi - 197304141998021001 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

1906101010039

Fakultas & Prodi

Fakultas KIP / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1) / PDDIKTI : 87205

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas KIP PPKN., 2023

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK

Aja Asmadewi. 2023. Peran Kepala Desa dalam Pembentukan Sikap Nasionalisme Pasca Konflik Bersenjata Bagi Masyarakat di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya.

Penelitian ini membahas tentang peran kepala desa dalam pembentukan sikap nasionalisme pasca konflik bersenjata bagi masyarakat di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Nasionalisme adalah bentuk cinta seseorang terhadap tanah air dan keinginan untuk mempertahankannya. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi kepala desa membentukan sikap nasionalisme pasca konflik bersenjata bagi masyarakat di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. (2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat kepala desa dalam membentuk sikap nasionalisme pasca konflik bersenjata bagi masyarakat di Kecamatan Sabee Kabupaten Aceh Jaya. (3) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemahaman masyarakat terhadap konsep nasionalisme pasca konflik bersenjata di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini berada di 12 desa yang ada di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 24 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dengan analisis data melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu (1) Strategi kepala desa dalam membentuk sikap nasionalisme pasca konflik bersenjata bagi masyarakat di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya ada berbagai macam yaitu dengan merayakan hari-hari nasinal seperti perayaan hari kemerdekaan, kepemimpinan yang baik, menjaga keamanan dan ketertiban, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hukum dan peraturan negara, mengembangkan kegiatan seni dan budaya, dan lain-lain. (2) Faktor pendukungnya meliputi : Masyarakat antusias dan mendukung kegiatan positif yang diselenggarajan di desa serta mampu menerima perbedaan yang ada di lingkungannya. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya pendidikan dan pemahaman masyarakat terhadap istilah nasionalisme. (3) Masyarakat paham akan nilai-nilai nasionalisme serta cara-cara mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi masyarakat tidak paham istilah nasionalisme. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu (1) Ada berbagai macam strategi yang dilakukan oleh setiap kepala desa dalam pembentukan sikap nasionalisme. (2) Faktor pendukung paling dominan dalam pembentukan sikap nasionalisme. (3) Pemahaman masyarakat di kecamatan Krueng Sabee terhadap nasionalisme sudah sangat baik. Saran dari penelitian ini diharapkan kepala desa ataupun masyarakat sama-sama menumbuhkan sikap nasionalisme dalam dirinya.

Kata Kunci : Peran Kepala Desa, Pembentukan Sikap Nasionalisme, Pasca Konflik Bersejata, Masyarakat



ABSTRACT Aja Asmadewi. 2023. The Role of the Village Head in Forming Post-Armed Conflict Nationalism Attitudes for Communities in Krueng Sabee District, Aceh Jaya Regency. This study discusses the role of the village head in the formation of nationalism after the armed conflict for the community in Krueng Sabee District, Aceh Jaya Regency. Nationalism is a form of one's love for the motherland and the desire to defend it. The aims of this study were (1) to describe and analyze the village head's strategy for forming an attitude of nationalism after the armed conflict for the people in Krueng Sabee District, Aceh Jaya Regency. (2) To describe and analyze the supporting and inhibiting factors of the village head in forming an attitude of nationalism after the armed conflict for the people in Sabee District, Aceh Jaya Regency. (3) To describe and analyze people's understanding of the concept of post-armed conflict nationalism in Krueng Sabee District, Aceh Jaya Regency. This research uses a qualitative approach using a descriptive research type. The location of this research is in 12 villages in Krueng Sabee District, Aceh Jaya Regency. Subjects in this study amounted to 24 people. Data collection techniques using interviews, with data analysis through data reduction steps, data presentation and drawing conclusions. The results of this study are (1) There are various strategies for the village head in forming an attitude of nationalism after the armed conflict for the people in Krueng Sabee District, Aceh Jaya Regency, namely by celebrating national days such as the celebration of Independence Day, good leadership, maintaining security and order, increasing public awareness of state laws and regulations, developing arts and cultural activities, and others. (2) The supporting factors include: The community is enthusiastic and supports the positive activities held in the village and is able to accept the differences that exist in their environment. While the inhibiting factor is the lack of education and public understanding of the term nationalism. (3) The community understands the values of nationalism and ways to implement it in everyday life. However, people do not understand the term nationalism. The conclusions from this study are (1) There are various strategies carried out by each village head in forming an attitude of nationalism. (2) The most dominant supporting factor in the formation of nationalism. (3) The understanding of the people in the Krueng Sabee sub-district towards nationalism is very good. Suggestions from this study are that the village head and the community both foster an attitude of nationalism within themselves. Keywords: The Role of the Village Head, Formation of Nationalism, Post Armed Conflict, Community

Citation



    SERVICES DESK