AKTIVITAS ANTIBAKTERI PARFUM DARI MINYAK BUNGA KENANGA (CANANGA ODORATA), CEMPAKA (MICHELIA ALBA), DAN MELATI (JASMINUM SAMBAC L.) DENGAN FIKSATIF MINYAK NILAM | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

AKTIVITAS ANTIBAKTERI PARFUM DARI MINYAK BUNGA KENANGA (CANANGA ODORATA), CEMPAKA (MICHELIA ALBA), DAN MELATI (JASMINUM SAMBAC L.) DENGAN FIKSATIF MINYAK NILAM


Pengarang

Siti Annur Maisarah - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Rosnani Nasution - 195712241991022001 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

1908103010012

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Kimia (S1) / PDDIKTI : 47201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas MIPA Kimia., 2023

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Minyak atsiri merupakan salah satu wewangian alami yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam proses pembuatan parfum. Beberapa jenis minyak atsiri yang terkenal yaitu minyak atsiri Cananga odorata (C. odorata), Michelia alba (M. alba) dan Jasminum sambac L. (J. sambac L.). Proses ekstraksi minyak atsiri C. odorata, M. alba, dan J. sambac L. dilakukan dengan metode enfleurasi menggunakan lemak sebagai absorbennya. Pembuatan parfum dengan menggunakan ketiga jenis minyak atsiri tersebut yang difiksasi dengan minyak Pogostemon cablin (P. cablin) telah dilakukan. Komposisi optimum yang diperoleh melalui uji organoleptis dengan tingkat keharuman yang paling disukai oleh panelis yaitu perbandingan 1% C. odorata, 2% M. alba dan 5% J. sambac L. Pengujian aktivitas antibakterial terhadap minyak atsiri dan parfum dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil uji aktivitas antibakterial yang diperoleh menunjukkan bahwa parfum tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes). Zona hambat parfum yang dihasilkan sebesar 6,33 mm, sedangkan zona hambat yang diperoleh dari minyak atsiri C. odorata, M. alba dan J. sambac L. masing-masing sebesar 10,73 mm, 11,43 mm dan 8,8 mm. Aktivitas antibakteri parfum meningkat setelah disimpan selama satu bulan dengan zona hambat yang diperoleh sebesar 13,06 mm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa parfum yang dihasilkan memiliki aktivitas antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes.

Kata kunci: Minyak atsiri, C. odorata, M. alba, J. sambac L., Parfum, Antibakteri

Essential oil is one of the natural fragrances that can be used as a basic ingredient in the process of making perfume. Several type of well-known essential oils are the essential oils of Cananga odorata (C. odorata), Michelia alba (M. alba) and Jasminum sambac L. (J. sambac L.). The essential oil extraction process of C. odorata, M. alba and J. sambac L. was carried out by enfleuration method using fat as absorbent. Making perfume using the three types os essential oils fixed with Pogostemon cablin (P. cablin) oil has been carried out. The optimum composition obtained through the organoleptic test with the most preferred fragrance level by the panelists was a ratio of 1% C. odorata, 2% M. alba and 5% J. sambac L. Antibacterial activity testing of essential oil and perfume was carried out using the disc diffusion method. The antibacterial activity test results obtained showed that the perfume could inhibit the growth of Propionibacterium acnes (P. acnes) bacteria. The resulting perfume inhibition zone was 6,33 mm, while the inhibition zone obtained from the essential oils of C. odorata, M. alba and J. sambac L. were 10,73 mm, 11,43 mm and 8,8 mm respectively. The antibacterial activity of perfume increased after being stored for one month with and inhibition zone of 13,06 mm. Thus it can be concluded that the resulting combination perfume has antibacterial activity to inhibit the growth of P. acnes bacteria. Keywords: Essential oil, C. odorata, M. alba, J. sambac L., Perfume, Antibacterial

Citation



    SERVICES DESK