Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
ETNOBOTANI DAN STRATEGI KONSERVASI TANAMAN OBAT DI PEMUKIMAN CUBO KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA
Pengarang
Qatrun Nada Naurah - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Djufri - 196311111989031001 - Dosen Pembimbing I
Hafnati Rahmatan - 196808231993032004 - Dosen Pembimbing II
Wiwit Artika - 198206102009122006 - Penguji
Cut Nurmaliah - 196103171986032001 - Penguji
Nomor Pokok Mahasiswa
1906103010025
Fakultas & Prodi
Fakultas KIP / Pendidikan Biologi (S1) / PDDIKTI : 84205
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas FKIP., 2023
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Qatrun Nada Naurah (2023). Etnobotani dan Strategi Konservasi Tanaman Obat di Pemukiman Cubo Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya
Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuhan oleh suatu etnis seperti tanaman obat. Tanaman obat diketahui mempunyai khasiat menjaga kesehatan maupun mengobati suatu penyakit, sehingga pentingnya tanaman obat yang digunakan perlu dilestarikan (dikonservasi) agar tidak punah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat, spesies tanaman obat, organ tanaman obat yang digunakan dalam pengobatan, cara pengolahan tanaman obat dan strategi konservasi tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat pemukiman Cubo Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 120 masyarakat pemukiman Cubo. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan identifikasi. Hasil penelitian ini didapatkan 67 spesies tanaman obat yang tergolong kedalam 38 familia. Organ tanaman obat yang digunakan diantaranya daun 38%, biji 7%, akar 4%, buah 23%, umbi 14%, getah 1%, batang 10%, bunga 2%. Cara pengolahan tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat diantaranya direbus 47%, digerus 21%, dikunyah 5%, ditanak 1%, diminum langsung 1%, dijus 15%, diperas 4%, dihisap 3%, dihirup 1%, dan diremas 1%. Strategi konservasi tanaman yang dilakukan oleh masyarakat dengan cara dibudidaya di pekarangan rumah 50%, membuat taman obat keluarga (TOGA) 15 % dan memilih membeli atau memesan tanaman obat yang dibutuhkan 35%. Kesimpulan dari penelitian ini masyarakat masih menggunakan tumbuhan dalam mengobati suatu penyakit yang sudah menjadi tradisi leluhur dan warisan turun temurun.
Kata kunci: Etnobotani, Konservasi, Tanaman Obat.
ABSTRACT Qatrun Nada Naurah (2023). Ethnobotanical Strategy and Conservation of Medicinal Plants in Cubo Settlements Bandar Baru District Pidie Jaya Regency Ethnobotany is the study of the use of plants by an ethnic group, such as medicinal plants. Medicinal plants are known to have properties to maintain health and treat a disease, so it is important that the medicinal plants used need to be preserved (conserved) so that they do not become extinct. The purpose of this study was to find out the sources of public knowledge about medicinal plants, medicinal plant species, medicinal plant organs used in medicine, methods of processing medicinal plants and medicinal plant conservation strategies used by the Cubo settlement community, Bandar Baru District, Pidie Jaya Regency. Sampling used a purposive sampling technique with a total sample of 120 Cubo settlement communities. Data collection was carried out using interviews, observation, documentation and assistance. The results of this study obtained 67 species of medicinal plants belonging to 38 families. Medicinal plant organs used include 38% leaves, 7% seeds, 4% roots, 23% fruits, 14% tubers, 1% sap, 10% stems, 2% flowers. Methods of processing medicinal plants used by the community include boiling 47%, grinding 21%, chewing 5%, boiling 1%, drinking directly 1%, juicing 15%, squeezing 4%, sucking 3%, inhaling 1%, and squeezing 1%. . The plant conservation strategy carried out by the community by cultivating in the yard of the house is 50%, making a family medicine garden (TOGA) 15% and choosing to buy or order the medicinal plants needed 35%. The conclusion of this study is that people still use plants to treat a disease that has become an ancestral tradition and has been passed down from generation to generation. Keywords: Ethnobotany, Conservation, Medicinal Plants.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA KEUDE PARU KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA (Divia Novita, 2014)
ANALISIS KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI TEMBAKAU DI DESA MEURANDEH ALUE KECAMATAN BANDAR DUA KABUPATEN PIDIE JAYA (Bustami, 2014)
TOPONIMI NAMA GAMPONG DI KECAMATAN BANDAR DUA KABUPATEN PIDIE JAYA (IRMAYANA, 2024)
DAMPAK PENGALIHAN LAHAN MANGROVE TERHADAP KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN STRATEGI KONSERVASI DI KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH (Fitria Ulfa, 2016)
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA (Mardiati, 2020)