PENGARUH LAMA BLANSIR DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BUBUK CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH LAMA BLANSIR DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BUBUK CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L.)


Pengarang

Rena Yolanda - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Rita Hayati - 197101091998022001 - Dosen Pembimbing I
Erida Nurahmi - 196903041993032016 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1905101050045

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Agroteknologi (S1) / PDDIKTI : 54211

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian Agroteknologi., 2023

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama blansir dan suhu pengeringan terhadap kualitas bubuk cabai merah varietas TM-999. Cabai merah merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang digunakan luas dalam industri makanan dan farmasi. Cabai ini kaya akan nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, vitamin A, B1, dan C, serta memiliki potensi sebagai agen anti kanker berkat kandungan lasparaginase. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, selama Februari hingga Mei 2023. Penggunaan berbagai peralatan laboratorium seperti oven, kipas angin, ayakan 60 mesh, dan lainnya, mendukung penelitian ini. Sementara itu, bahan yang digunakan meliputi 9 kilogram cabai merah varietas TM-999 yang dipanen setelah mencapai usia 90 hari, serta bahan kimia tertentu. Penelitian mengikuti desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variasi lama blansir (0, 2, dan 3 menit) dan suhu pengeringan (50°C, 55°C, dan 60°C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama blansir berpengaruh signifikan terhadap warna a dan aroma, dengan lama blansir 3 menit memberikan kualitas bubuk cabai merah optimal. Suhu pengeringan berpengaruh pada kadar vitamin C, dengan suhu 50°C menjadi yang terbaik. Selain itu, penelitian ini tidak menemukan interaksi yang signifikan antara lama blansir dan suhu pengeringan terhadap kualitas cabai merah. Hasil ini memberikan panduan berharga untuk meningkatkan proses pengeringan dan kualitas bubuk cabai merah dalam aplikasi industri pangan dan farmasi.

This research aims to investigate the influence of blanching duration and drying temperature on the quality of red chili powder, specifically the TM-999 variety. Red chili is a high-value horticultural commodity widely used in the food and pharmaceutical industries. It is rich in essential nutrients such as carbohydrates, fats, proteins, calcium, vitamins A, B1, B, and C, and it has the potential to act as an anti-cancer agent due to the presence of lasparaginase. The study was conducted in the Seed Technology Laboratory of the Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh, from February to May 2023. Various laboratory equipment, including ovens, fans, 60-mesh sieves, and others, supported this research. Meanwhile, the materials used included 9 kilograms of TM-999 red chili harvested after reaching 90 days of age, along with specific chemicals. The research followed a Completely Randomized Design (CRD) with variations in blanching duration (0, 2, and 3 minutes) and drying temperatures (50°C, 55°C, and 60°C). The results showed that blanching duration significantly affected color and aroma, with a 3-minute blanching duration yielding optimal quality red chili powder. Drying temperature had an impact on vitamin C content, with 50°C being the most effective. Furthermore, the research did not find any significant interaction between blanching duration and drying temperature concerning red chili quality. These findings provide valuable guidance for improving the drying process and the quality of red chili powder for applications in the food and pharmaceutical industries.

Citation



    SERVICES DESK