Electronic Theses and Dissertation

Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu hasil produk pertanian yang mudah rusak dan mempunyai daya simpan yang sangat singkat yang disebabkan oleh kerusakan mekanis, fisik, fisiologis dan pembusukan. Salah satu upaya untuk mempertahankan kualitas buah adalah dengan edible coating. Salah satu bahan yang dapat ditambahkan yaitu lidah buaya karena memiliki kelebihan dapat memperbaiki penampilan, mengurangi tingkat kebusukan, memperbaiki flavor, tekstur, dan warna. Edible coating perlu ditambahkan sebagai plasticizer yang berfungsi untuk mengatasi sifat kerapuhan lapisan coating, salah satu plasticizer yang dapat digunakan yaitu gliserol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi edible coating gel lidah buaya dengan gliserol dan tingkat kematangan serta interaksi antara dua faktor tersebut terhadap kualitas cabai pasca panen. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Laboratorium Pemuliaan Tanaman Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh dari bulan Mei sampai Juni 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah gel lidah buaya dengan 4 taraf (tanpa pelapisan, 465 ml gel lidah buaya dengan 35 ml gliserol, 455 ml gel lidah buaya dengan 45 ml gliserol, 445 ml gel lidah buaya dengan 55 ml gliserol), faktor kedua adalah tingkat kematangan dengan 3 taraf (hijau, peralihan, merah). Parameter yang diamati yaitu susut bobot, kadar air, kadar vitamin C, pengukuran warna L (kecerahan), warna a (merah), warna b (kuning), kadar capsaicin, pengujian organoleptik pada warna luar, tekstur, aroma dan penerimaan keseluruhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa edible coating gel lidah buaya dengan gliserol berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar vitamin C, warna a (merah), warna b (kuning), kadar capsaicin dan organoleptik pada penerimaan keseluruhan, berpengaruh nyata terhadap warna L (kecerahan), organoleptik pada warna luar dan aroma. Kualitas cabai terbaik terdapat pada edible coating 445 ml gel lidah buaya + 55 ml gliserol. Tingkat kematangan berpengaruh sangat nyata terhadap warna L (kecerahan), warna a (merah), kadar capsaicin, organoleptik pada warna luar, aroma, penerimaan keseluruhan dan berpengaruh nyata terhadap kadar air dan kadar vitamin C. Tingkat kematangan terbaik terdapat pada tingkat kematangan merah. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara gel lidah buaya dengan gliserol dan tingkat kematangan terhadap kadar air, kadar vitamin C, warna L (kecerahan), warna a (merah), dan kadar capsaicin serta interaksi yang nyata terhadap warna b (kuning), dan organoleptik pada aroma cabai.

Chili (Capsicum annum L.) is an agricultural product that is easily damaged and has a very short shelf life caused by mechanical, physical, physiological damage and rot. One effort to maintain fruit quality is with edible coating. One ingredient that can be added is aloe vera because it has the advantage of improving appearance, reducing the level of decay, improving flavor, texture and color. Edible coating needs to be added as a plasticizer which functions to overcome the brittle nature of the coating layer, one of the plasticizers that can be used is glycerol. This research aims to determine the effect of the application of edible coating aloe vera gel with glycerol and the level of maturity as well as the interaction between these two factors on the quality of post-harvest chilies. This research was carried out at the Horticulture Laboratory, Seed Science and Technology Laboratory, Plant Breeding Laboratory, Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam Banda Aceh from May to June 2023. This research used a Completely Randomized Design with a 4 x 3 Factorial pattern with 3 replications. The first factor is aloe vera gel with 4 levels (without coating, 465 ml aloe vera gel with 35 ml glycerol, 455 ml aloe vera gel with 45 ml glycerol, 445 ml aloe vera gel with 55 ml glycerol), the second factor is the level of maturity with 3 levels (green, transition, red). The parameters observed were weight loss, water content, vitamin C content, measurement of color L (brightness), color a (red), color b (yellow), capsaicin content, organoleptic testing on external color, texture, aroma and overall acceptability. The research results showed that edible coating of aloe vera gel with glycerol had a very significant effect on water content, vitamin C content, color a (red), color b (yellow), capsaicin content and organoleptics on overall acceptability, had a significant effect on color L (brightness) , organoleptic on external color and aroma. The best quality of chilies is found in the edible coating of 445 ml of aloe vera gel + 55 ml of glycerol. The level of maturity has a very significant effect on color L (brightness), color a (red), capsaicin content, organoleptic external color, aroma, overall acceptability and has a significant effect on water content and vitamin C levels. The best level of maturity is found at the red maturity level. There is a very real interaction between aloe vera gel and glycerol and the level of maturity on water content, vitamin C content, color L (brightness), color a (red), and capsaicin content as well as a significant interaction on color b (yellow), and organoleptic on the aroma of chili.