HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSISI KECEMASAN DENGAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PANTI SOSIAL MEULIGOE JROEH NAGUNA BANDA ACEH 2010 | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSISI KECEMASAN DENGAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PANTI SOSIAL MEULIGOE JROEH NAGUNA BANDA ACEH 2010


Pengarang

Masyitah Hanum - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0607101020024

Fakultas & Prodi

Fakultas Keperawatan / Ilmu Keperawatan (S1) / PDDIKTI : 14201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran., 2011

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Lansia rentan terhadap insomnia karena adanya perubahan pola tidur. Kecemasan merupakan suatu ketakutan yang berlebihan, terjadi secara alami dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya. Apalagi pada lanjut usia yang mengalami perubahan fisik dan mental dapat timbul kecemasan dalam dirinya yang dipengaruhi berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anta.ra faktor predisposisi kecemasan dengan tingkat insomnia pada Lansia di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Panti Sosial Meuligoe Jroeh Naguna Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 38 orang. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 19-26 Agustus 2010 di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Panti Sosial Meuligoe Jroeh Naguna Banda Aceh. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner dengan 35 item pemyataan, dan metode yang digunakan adalah wawancara terpimpin dengan berpedoman pada kuesioner. Data dianalisa dengan menggunakan rumus chi-square dengan confidence interval 95% dan alpha (a) 0,05. Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa (D) ada
hubungan antara faktor psikoanalitik dengan tingkat insomnia pada lansia (nilai P =
0,004, P < a). (2) ada hubungan antara faktor interpersonal dengan tingkat insomnia
pada lansia (nilai P=0,004, P

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK