Electronic Theses and Dissertation

Kelapa Hijau (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat dalam kesehatan. Air kelapa hijau memiliki kemampuan antibakteri karena kandungan monolaurin, dan senyawa metabolit seperti tanin, flavonoid, alkaloid, saponin, fenolik dan terpenoid. Enterococcus faecalis dikenal sebagai patogen yang paling resisten pada rongga mulut dan paling sering ditemukan pada kasus infeksi sekunder perawatan saluran akar. Eksistensi E. faecalis yang mampu bertahan di lingkungan yang ekstrem dapat mengacaukan terapi endodontik sehingga diperlukan eliminasi untuk bakteri ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri air kelapa hijau (Cocos nucifera L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis secara in-vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post-test only control group design menggunakan 3 perlakuan air kelapa yaitu kelompok air kelapa hijau alami pasteurisasi, fermentasi, Chlorhexidine sebagai kontrol positif, dan Aquades sebagai kontrol negatif dengan 5 kali pengulangan. Sebelum dilakukan uji daya hambat terlebih dahulu dilakukan uji fitokimia dari air kelapa seperti senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, fenolik, terpenoid dan steroid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa hanya mengandung senyawa kimia flavonoid, sedangkan senyawa alkaloid, tanin, saponin, fenolik, terpenoid dan steroid menunjukkan hasil negatif saat uji fitokimia. Pada hasil uji daya hambat menunjukkan hasil positif hanya pada kelompok perlakuan air kelapa hijau fermentasi pada ulangan ke-2, ke-3, dan ke-4, serta pada kelompok perlakuan kontrol positif. Kesimpulan: Air kelapa hijau (Cocos nucifera L.) tidak memiliki efek dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis secara keseluruhan.
Kata Kunci: Air Kelapa Hijau, Bahan Irigasi Saluran Akar, Enterococcus faecalis

Green coconut (Cocos nucifera L.) is a plant that has many benefit for medication. Green coconut water has antibacterial effects because the presence of monolaurin, and chemical agent such as tannins, flavonoids, saponins, phenolic, and terpenoids. Enterococcus faecalis has been recognized as the most resistant pathogen in oral cavity, and commonly found in post-root canal treatment cases. The existence of E. faecalis which able to survive at extreme environment will lead to endodontic failure, so the elimination of E. faecalis is required. This study aimed to know the antibacterial effect of green coconut water (Cocos nucifera L.) to inhibit the growth of Enterococcus faecalis by an in-vitro study. This study is an experimental laboratory with post-test only control group design; consisted of 3 control group of coconut water, such as natural, pasteurized and fermented coconut water, Chlorhexidine as positive control and Aquades as negative control with 5 times repetition. Before the inhibition test began, phytochemical tests were performed on the green coconut water to identify flavonoids, alkaloids, tannins, saponins, phenolic, terpenoids and steroids agents. The green coconut water phytochemical test showed only positive value on flavonoid, meanwhile for alkaloids, tannins, saponins, phenolic, terpenoids and steroid has shown negative value. The diffusion test revealed only positive results in the fermented coconut water group at 2nd, 3rd and 4th repetitions, and positive control group at all repetitions. Conclusion: Green coconut water showed no effect to inhibit the growth of Enterococcus faecalis thoroughly. Keywords: Green Coconut Water, Root Canal Irrigation Solution, Enterococcus faecalis