ANALISIS TINGKAT KERENTANAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE OVERLAY AHP MULTI CRITERIA DECISION MAKING DI DAS KEUREUTO | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ANALISIS TINGKAT KERENTANAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE OVERLAY AHP MULTI CRITERIA DECISION MAKING DI DAS KEUREUTO


Pengarang

Aldo Febriyan Calvin - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Maimun Rizalihadi - 196405301990021001 - Dosen Pembimbing I
Alfiansyah Yulianur BC - 196307251991021001 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

1904101010070

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Teknik Sipil (S1) / PDDIKTI : 22201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Teknik Sipil., 2023

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Banjir merupakan salah satu bencana alam hidrometeorologi. Banjir menjadi permasalahan yang kerap terjadi pada daerah sekitar sungai, khususnya Provinsi Aceh. Salah satu daerah yang sering mengalami banjir adalah wilayah DAS Keureuto. Banyak faktor yang menjadi dasar penilaian kerentanan banjir diantaranya curah hujan tinggi, pengaruh fisiografi, penggunaan lahan, jenis tanah, kerapatan sungai dan termasuk juga pemukiman di daerah sekitar sungai. Banyaknya faktor kerentanan menjadi alasan utama digunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) Multi Criteria Decision Making (MCDM) sebagai metode untuk menetapkan nilai bobot pada multi kriteria yang digunakan untuk proses overlay peta. Analisis dilakukan dengan menggunakan software ArcGis 10.5. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerentanan banjir dan membuat peta sebaran lokasi rawan di DAS Keureuto. Peta kerentanan diperoleh dari overlay 7 kriteria pemicu, yaitu: hujan, kemiringan, elevasi, jenis tanah, tataguna lahan, kerapatan sungai dan jarak sungai. Pembobotan dari setiap kriteria dilakukan dengan metode AHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai bobot tertinggi adalah jenis tanah dengan nilai 0,196. Selanjutnya, hasil overlay menggunakan tools Intersection, memberikan hasil bahwa daerah hilir DAS Keureuto berada di zona sangat rawan dan rawan dengan persentase luasan 11-35%, sehingga zona ini sangat berpotensi terjadinya banjir bila hujan terjadi, sedangkan pada zona hulu kurang rawan hingga tidak rawan, sehingga tidak berpotensi banjir.

Flood is one of the hydrometeorological natural disasters. Flooding has become a frequent issue in areas near rivers, especially in Aceh Province. One of the areas that often experiences flooding is the Keureuto Watershed region. There are many factors that form the basis for assessing flood vulnerability, including high rainfall, physiographic influence, land use, soil type, river density, and also settlements in the surrounding areas. The multitude of vulnerability factors is the main reason Analytic Hierarchy Process (AHP) Multi Criteria Decision Making (MCDM) is used as a method to assign weight values to the multiple criteria used in the map overlay process. The analysis was carried out using ArcGIS 10.5 software. The objective of this study is to assess the flood vulnerability level and create a map showing the susceptible areas within the Keureuto Watershed. The vulnerability map was generated by overlaying seven triggering criteria, which include rainfall, slope, elevation, soil type, land use, river density, and river distance. Weighting for each criterion was determined using the AHP method. The research results indicate that the highest weight is attributed to soil type, with a value of 0.196. Furthermore, the overlay results, utilizing the Intersection tool, show that the downstream area of the Keureuto Watershed is very vulnerable and vulnerable, covering an area percentage of 11-35%. Consequently, this zone has a high potential for flooding during periods of heavy rainfall, while the upstream zone is not vulnerable.

Citation



    SERVICES DESK