Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
KAJIAN DURABILITAS CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT ALAM DAN PECAH
Pengarang
ANITA - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0504101020104
Fakultas & Prodi
Fakultas Teknik / Teknik Sipil (S1) / PDDIKTI : 22201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Teknik., 2010
Bahasa
Indonesia
No Classification
620.191
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Salah satu syarat dalam perencanaan suatu konstruksi jalan raya khususnya lalu lintas padat dan lalu lintas berat memiliki keawetan (nilai durabilitas) yang baik. Tugas akhir ini mempelajari tentang kajian durabilitas campuran beton aspal dengan menggunakan agregat alam dan pecah. Agregat alam adalah agregat yang terjadi karena alam diperoleh dari sungai yang belum mengalami proses pengolahan, sedangkan agregat pecah adalah agregat yang telah melalui proses yang pemecahan menggunakan (stone crusher). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai perbandingkan durabilitas atau keawetan campuran beton aspal menggunakan agregat alam dan agregat pecah. Nilai tersebut didapat dari perbandingan nilai stabilitas rendaman 24 jam dengan stabilitas benda uji yang direndam 30 menit pada suhu yang sama yaitu 60'C. Dari pengujian Marshall agregat alam diperoleh nilai stabilitas 810,00 kg, kelelehan plastis (flow) 2,10%, berat isi (density) 2,43%, rongga terisi campuran ( VIM) 3,00%, rongga antar butir (VMA) 16,10, rongga terisi aspal (VFB) 81,00%, dan Marshall quotient (MQ) 4,10%. Pengujian Marshall agregat pecah diperoleh nilai stabilitas stabilitas 901,00 kg, kelelehan plastis (flow) 2,20%, berat isi (density) 2,90%, rongga terisi campuran (VIM) 3,01 %, rongga antar butir (VMA) 16,25, rongga terisi aspal (VFB) 83,00%, dan Marshall quotient (MQ) 4,00%. Nilai kadar aspal optimum untuk agregat alam 5, 20% dan kadar aspal optimum agregat pecah 5,30%. Untuk nilai Marshall rendaman menggunakan agregat alam diperoleh nilai stabilitas agregat alam 582,19 kg dan stabilitas agregat pecah 899,74 kg. Untuk nilai durabilitas agregat alam diperoleh nilai durabilitas 71,87%, nilai durabilitas agregat pecah diperoleh 98,87%. Dari hasil perbandingan tersebut dapat disimpulkan agregat pecah lebih awet (durable) dari agregat alam.
Tidak Tersedia Deskripsi
PENGARUH PERSENTASE AGREGAT KASAR TANPA BIDANG PECAH TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN BETON ASPAL AC-WC (TINJAUAN GRADASI AGREGAT BATAS ATAS MENGGUNAKAN ASPAL PEN. 60/70) (TEUKU SAIFUL AMRI, 2015)
PENGGUNAAN PASIR SUNGAI INDRAPURI PADA CAMPURAN AC-WC DENGAN MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT (Reza Fahlefi, 2024)
KARAKTERISTIK BETON ASPAL AC-BC MENGGUNAKAN MATERIAL BASALT DAN ASPAL PEN 60/70 DENGAN TAMBAHAN KARET BAN BEKAS (Intan Wirnanda, 2013)
PENGGUNAAN MATERIAL BEKAS UNTUK KONSTRUKSI JALAN RAYA (MUAMMAR, 2024)
KAJIAN KETAHANAN LAPISAN ASPAL BETON (AC-WC) MENGGUNAKAN AGREGAT DARI SIMEULUE DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT ASPAL RETONA BLEND 55 DAN ASPAL PENETRASI 60/70 (Firdaus, 2017)