Electronic Theses and Dissertation

Diabetes Melitus merupakan penyakit tidak menular yang jumlah penderitanya terus meningkat. Konsumsi nasi putih yang tinggi menjadi salah satu penyebab peningkatan resiko DM tipe 2. Nasi merah diklaim lebih baik daripada nasi putih dalam mengontrol kadar glukosa darah. DM tipe 2 meningkat pada kelompok usia dewasa muda karena gaya hidup yang tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah akibat pemberian nasi putih dan nasi merah pada kelompok usia dewasa muda. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan desain two groups pretest-posttest. Dilaksanakan pada Desember 2023 di Klinik Pratama dr. T. Makmur Mohd Zein Universitas Syiah Kuala dengan melibatkan 30 sampel yang dibagi ke dalam dua kelompok (A dan B) secara random. Sampel berpuasa selama 10 jam, dilakukan pemeriksaan glukosa darah puasa kemudian diberikan intervensi nasi putih (kelompok A) dan nasi merah (kelompok B), kemudian diukur glukosa darah 2 jam post prandial. Alat yang digunakan adalah glukometer. Analisis data menggunakan Uji T Independent. Hasil rata-rata kadar glukosa darah 2 jam post prandial kelompok yang mengonsumsi nasi putih adalah 100,27 mg/dL sedangkan kelompok yang mengonsumsi nasi merah adalah 95,33 mg/dL. Ditemukan adanya perbedaan kadar glukosa darah 2 jam post prandial antara nasi putih dan nasi merah (p = 0,014; p < 0,05). Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kadar glukosa darah 2 jam post prandial antara kelompok yang mengonsumsi nasi putih dan nasi merah (p-value < 0,05) dengan kadar glukosa darah 2 jam post prandial nasi merah lebih rendah 4,94 mg/dL dibandingkan nasi putih.
Kata Kunci: Kadar Glukosa Darah, Nasi Merah, Nasi Putih

Diabetes mellitus is a non-communicable disease whose number of sufferers continues to increase. High consumption of white rice is one of the causes of the increased risk of type 2 diabetes. Brown rice is claimed to be better than white rice at controlling blood glucose levels. Type 2 DM increases in the young adult age group due to unhealthy lifestyles. This study aims to determine the difference in blood glucose levels due to the provision of white rice and brown rice in young adult age groups. This type of research is quasi-experimental with two groups pretest-posttest design. It was conducted in December 2023 at Klinik Pratama dr. T. Makmur Mohd Zein Syiah Kuala University, involving 30 samples divided into two groups (A and B) randomly. Samples fasted for 10 hours, fasting blood glucose was checked, and then given the intervention of white rice (group A) and brown rice (group B), then measured blood glucose 2 hours postprandial. The tool used was a glucometer. Data analysis using the independent T test. The average blood glucose level 2 hours postprandial of the group that consumed white rice was 100.27 mg/dL, while the group that consumed brown rice was 95.33 mg/dL. There was a difference in blood glucose levels 2 hours postprandial between white rice and brown rice (p = 0.014; p < 0.05). It was concluded that there was a difference in average blood glucose levels 2 hours postprandial between the groups consuming white rice and brown rice (p-value < 0.05), with blood glucose levels 2 hours postprandial for brown rice 4,94 mg/dL lower than red rice. Keywords: Blood Glucose Level, Brown Rice, White Rice