TINJAUAN PEMANFAATAN AGREGAT BEKAS DAN ASBUTON BUTIR PADA CAMPURAN BETON ASPAL | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

TINJAUAN PEMANFAATAN AGREGAT BEKAS DAN ASBUTON BUTIR PADA CAMPURAN BETON ASPAL


Pengarang

SYARIFAH FATHMAH ZUHRA - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0804101010137

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Teknik Sipil (S1) / PDDIKTI : 22201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Teknik., 2013

Bahasa

Indonesia

No Classification

625.85

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Kerusakan pada lapisan perkerasan jalan tidak dapat dihindari, sehingga diperlukan pemeliharaan. Pemeliharaan jalan biasanya dilaku.kan dengan menambah lapisan baru diatas permukaan jalan lama (overlay) yang dapat menyebabkan elevasi muka jalan terus bertambah dan keterbatasan persediaan aspal keras sebagai bahan pengikat. Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan cara pengerukan lapis permukaan sebelum diJaku.kan peJapisan baru dan pemanfaatan bahan alam yang tersedia di Indonesia seperti asbuton butir yang dapat berfungsi mengganti aspal keras sebagai bahan pengikat. Untuk memanfaatkan hasil kerukan yang terbuang setelah pengerukan lapisan pennukaan lama tersebut dilakukan dengan metode daur ulang pada material bekas yang dikenal dengan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement). Berdasarkan pennasalahan tersebut, maka dilakukan suatu penelitian yaitu mengenai
karakteristik aspal beton pada campuran panas dengan modifikasi agregat baru dan agregat bekas hasil ekstraksi dengan asbuton butir sebagai binder terhadap parameter Marshall. Penelitian ini bertujuan untu.k mengetahui pengaruh variasi penggunaan agregat baru dan agregat bekas pada lapis aus permukaan dengan menggunakan asbuton butir 5/20 dan peremaja Pen 60/70 sebanyak 5% pada campuran beraspal panas. Suhu pencampuran dilakukan pada 150°C. Variasi yang diambil yaitu agregat baru l 00% sebagai pembanding dan agregat bekas 75% dengan agregat baru 25% serta sebaliknya. Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) didapat dari 15 benda uji awal dengan menggunakan agregat baru 100% yaitu sebesar 6,60%. Pembuatan benda uji variasi agregat baru dan agregat bekas dengan nilai KAO untuk masing-masing variasi pencampuran berjumlah 3 benda uji, sedangkan untuk uji durabilitas sebanyak 9 benda uji. Hasil evaluasi parameter Marshall, untuk semua variasi pencampuran agregat baru dan agregat bekas memenuhi spesifikasi. Sedangkan nilai durabilitas hanya pada variasi 25% agregat baru dan 75% agregat bekas yang tidak memenuhi nilai stabilitas sisa
setelah rendaman 24 jam yaitu 79,52% tetapi hampir mendekati nilai IRS yaitu >
80%.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK