Electronic Theses and Dissertation

Fungi kitinolitik merupakan fungi yang dapat memproduksi enzim kitinase. Kitinase merupakan enzim hidrolase yang dapat menghidrolisis senyawa polimer kitin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum dan suhu optimum enzim kitinase fungi kitinolitik asal limbah eksoskeleton udang vaname (Litopenaeus vannamei), udang windu (Penaeus monodon) dan udang jerbung (Penaeus merguiensis). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif sedangkan metode penelitian yang digunakan ialah eksperimen. Parameter yang diamati ialah aktivitas enzim kitinase dari fungi kitinolitik berdasarkan variasi pH optimum dan suhu optimum. Pengukuran aktivitas enzim dilakukan dengan mengukur kekeruhan koloidal kitin dengan menggunakan spektofotometer pada panjang gelombang 660 nm. Data dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing isolat fungi mempunyai pH optimum tertentu, yaitu Aspergillus ustus Bainer (W2) pada pH 4, Aspergillus niger Tiengh (W1) dan Penicilium citrinum Thom (W3) pada pH 5, Aspergillus fumigatus Fresen (V1) dan Aspergillus flavus Link (V2) pada pH 6. Sedangkan Mucor sp (J1) pada pH 7. Hasil pengukuran aktivitas enzim dari masingmasing isolat menunjukkan bahwa isolat Aspergillus niger Tiengh (W1), Aspergillus ustus Bainer (W2), Penicilium citrinum Thom (W3), dan Aspergillus flavus Link (V2) aktivitas optimumnya pada suhu 50 C. Sedangkan isolat Aspergillus fumigatus Fresen (V1) dan Mucor sp (J1) aktivitas optimumnya pada suhu 30 C. Simpulan dari penelitian ini ialah setiap isolat fungi kitinolitik asal limbah eksoskeleton udang memiliki pH optimum yang berkisar dari 4-7, sedangkan suhu optimum sebagian besar isolat fungi pada suhu 50 C dan sebagian lainnya pada suhu 30 C.
Kata kunci: Eksoskeleton Udang, Fungi, Kitinase

Chitinolytic fungi are fungi that can produce the enzyme chitinase. Chitinase is a hydrolase enzyme that can hydrolyze chitin polymer compounds. This research aims to determine the optimum pH and optimum temperature of chitinase enzymes from chitinolytic fungi from the exoskeleton waste of vaname shrimp (Litopenaeus vannamei), tiger shrimp (Penaeus monodon) and tiger shrimp (Penaeus merguiensis). The approach used in this research is a quantitative approach while the research method used is experimental. The parameters observed were the activity of the chitinase enzyme from chitinolytic fungi based on variations in optimum pH and optimum temperature. Enzyme activity measurements were carried out by measuring the turbidity of colloidal chitin using a spectrophotometer at a wavelength of 660 nm. Data is analyzed descriptively and displayed in graphical form. The results showed that each fungal isolate had a certain optimum pH, namely Aspergillus ustus Bainer (W2) at pH 4, Aspergillus niger Tiengh (W1) and Penicilium citrinum Thom (W3) at pH 5, Aspergillus fumigatus Fresen (V1) and Aspergillus flavus Link (V2) at pH 6. While Mucor sp (J1) at pH 7. The results of measuring the enzyme activity of each isolate showed that the isolates Aspergillus niger Tiengh (W1), Aspergillus ustus Bainer (W2), Penicilium citrinum Thom (W3), and Aspergillus flavus Link (V2) had optimum activity at a temperature of 50 C. Meanwhile, isolates of Aspergillus fumigatus Fresen (V1) and Mucor sp (J1) had optimum activity at a temperature of 30 C. The conclusion of this research was that each chitinolytic fungal isolate from shrimp exoskeleton waste had a pH The optimum ranges from 4-7, while the optimum temperature for most fungal isolates is 50 C and some others at 30 C. Key words: Shrimp Exoskeleton, Fungi, Chitinase