PENGGUNAAN PASIR SUNGAI INDRAPURI PADA CAMPURAN AC-WC DENGAN MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGGUNAAN PASIR SUNGAI INDRAPURI PADA CAMPURAN AC-WC DENGAN MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT


Pengarang

Reza Fahlefi - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0804101010153

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Teknik Sipil (S1) / PDDIKTI : 22201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Teknik., 2013

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penggunaan pasir alam dalam campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) dapat sedikit mengurangi ketergantungan penggunaan agregat dari batu pecah yang berasal dari stone crusher. Pemanfatan pasir alam juga dapat membuat harga campuran lebih murah dibandingkan dengan penggunaan agregat batu pecah untuk keseluruhan campuran, dengan harapan campurannya masih memenuhi spesifikasi yang disyaratkan. Dalam spesifikasi teknik campuran beton aspal tahun 2010 menyebutkan bahwa penggunaan pasir alam maksimal 15%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah persentase pasir sungai Indrapuri yang optimal untuk digunakan sebagai agregat halus pada campuran AC- WC yang masih memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga tahun 2010. Variasi persentase pasir yang dilakukan adalah 10%, 15%, 20% dan agregat batu pecah dari stone crusher yang berada di Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, dengan aspal Retona Blend 55 sebagai bahan pengikatnya. Metode pengujian mengikuti petunjuk Spesifikasi Umum Divisi 6 Perkerasan Aspal, Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010. Penelitian ini diawali dengan menentukan nilai pb (persen bitumen) untuk ketiga variasi pasir yaitu 4,5%, 5%,
5,5%, 6%, 6,5%, dari masing-masing persentase pasir dibuat 3 buah benda uji untuk menentukan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Nilai KAO yang didapat meningkat dengan semakin banyaknya persentase pasir yang ditambahkan dalam campuran yaitu sebesar 5,52% pada persentase pasir I10%, 5,90% pada persentase pasir 15% dan 6,2% pada persentase pasir 20%. Dari nilai KAO yang didapat, maka akan dibuat 3 buah benda uji lagi untuk menentukan nilai durabilitas. Pada evaluasi Parameter Marshall, hasil yang masih memenuhi semua persyaratan hanya pada persentase pasir 10% dan 15%, sedangkan pada persentase pasir 20% pada salah satu karakteristik campuran tidak memenuhi persyaratan yaitu pada nilai VIM, karena berada dibawah batas persyaratan minimum. Hasil dari _penelitian ini yaitu persentase pasir Sungai Indrapuri masih bisa digunaka n sebagai campuran AC-WC sampai dengan 15% dari berat total campuran, sesuai dengan spesifikasi teknik campuran beton aspal tahun 2010.









Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK