Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
PENGGUNAAN PERANGKAP AGREGAT HORMON TERHADAP HAMA ORYCTES RHINOCEROS PADA KETINGGIAN TEMPAT BERBEDA DI PERTANAMAN KELAPA SAWIT
Pengarang
Yunna Mulfliadi - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0005103011733
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Proteksi Tanaman (S1) / PDDIKTI : 54295
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2007
Bahasa
Indonesia
No Classification
632.3
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Yunna Muflindi/0005103011733. Penggunaan Perangkap Agregat Hormon Terhadap Hama Orytces rhinoceros Pada Ketinggian Tempat Bebeda Di Pertanaman Kelapa Sawit (Dibawah bimbingan Alfian Rusdy sebagai ketua dan
llyas Abubakar Sebagai anggota).
O. rhinoceros merupakan hama utama pada tanaman kelapa sawit. Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan perangkap agregat hormon sintetik terhadap hama O. rhirenoteros pada berbagai ketinggian tempat yang befoeda di tanaman kelapa sawit telah dilakukan di perkebunan kelapa sawit rakyat di Rigaih Calang sejak bulan April sampai bulan Mei 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penganih dari pengguran hormon agregat terhadap populasi hama O. rhinoceros pada berbagai ketinggian tempat di pernanaman sawit.
Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok non Faktorial dengan 4 kisaran ketinggian tempat yaitu l00 in dpl,Il0 in dpl,120 in dpl,130 in dpl. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 keli. schingga didapat 20 unit
peTcobann. Seluruh data pengamatan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan di uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil pada taraf a 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan baliwa aplikasi terhadap populasi O. rhinoceros pada pengamatan 10, 15 dan 25 Hari Setelah Aplikasi (HSA) saja yang ada menunjukkan perbedaan nyata. Sedangkan pada pengamatan 5, 20 dan 30 HSA tidak ada perbedaan pada populasi imago O. rhinoceros. Selanjutnya dari uji Signifikansi Beda Nyata Terkecil (BNT) dan dari empat perlakuan yang dicobakan hanya satu saja yang berbeda nyata diantara perlakuan baik pada 10, 15 maupun 25 HSA. Hal ini menunjukkan bahwa penempatan hormon agregat yang difungsikan sebagai perangkap dan ditempatkan pada berbagai ketinggian, dengan vegetasi yang homogen tidak terlalu memberi pengaruh terhadap padat populasi imago a. rhinoceros, meskipun dengan perbedaan ketinggian yang selalu djikuti dengan perbedaan temperatur.
Menunjukkan bahwa hasil penelitian terhadap O, rhinoceras yang dipersentasekan berdasarkan jenis kelamin jantan dan betina tidak satu pun menunjukkan perbedaan yang nyata. Hal ini membuktikan bahwa preferensi jantan maupun betina terhadap hormon agregat yang ditempat kan pada berbagai ketinggian tempat yang diikuti pula dengan penurunan temperatur lingkungan, ternyata sama kuatnya. Teriadinya fluktuIasi rasio populasi jantan dan betina mendatangi hormon agregat pada setiap saat ternyata selalu silih berganti. Hal ini membuktikan bahwa efek preferensi terhadap bau lawan jenis lebih dominan.
Tidak Tersedia Deskripsi
ESTIMASI POPULASI KUMBANG BADAK (ORYCTES RHINOCEROS L.) DI PERKEBUNAN SAWIT PTPN I, KECAMATAN LANGSA BARO (TASHANIA, 2024)
PENGARUH JENIS WADAH DAN JARAK PENEMPATAN FEROMON AGREGAT TERHADAP ORYCTES RHINOCEROS ( L ) DI PERTANAMAN KELAPA SAWIT (Abdul Hanif, 2024)
EFEKTIVITAS FEROMON AGREGAT PADA BERBAGAI WADAH DAN KETINGGIAN TEMPAT TERHADAP KUMBANG BADAK (ORYCTES RHINOCEROS) DI PERTANAMAN KELAPA SAWIT (Khairul Rizal, 2024)
KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA PREDATOR DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) PADA FASE PERTUMBUHAN YANG BERBEDA (Hardika Azmi Solin, 2020)
DISTRIBUSI VERTIKAL HYPOTHENEMUS HAMPEI DAN EFEKTIVITAS KETINGGIAN LETAK PERANGKAP DALAM PENGENDALIANNYA (Juwita Fintasari, 2014)