Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
IMPLIKASI KONVERSI HUTAN SEKUNDER MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP KEANEKARAGAMAN SERANGGA HERBIVORA
Pengarang
Wirawan Munsyi - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0305103010026
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Proteksi Tanaman (S1) / PDDIKTI : 54295
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2010
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Wirawan Musyi/0305103010029, Implikasi Konversi Hutan Sekunder Menjadi Perkeburm Kelapa Sawit terhadap Keanekaragaman Serangga Herbivora (di bawah bimbingan Sapdi sebagai ketua dan Husni sebagai anggata).
Penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi inplikasi konversi hutan sekunder menjadi perkebunan kelapa sawit terhadap keanekaragaman serangga herbivora telah dilaksanalran di Alue Bilie, Kabupaten Nagan Raya, dan Laboratorium hama Tumbuhan Jurusan hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Penelitian berlangsung sejak November 2008 hingga November 2009. Pengambilan sampel serangga dilalakukan pada tiga tipe lahan yaitu human skunder, semak belukar dan kebun kelapa sawit. Koleksi serangga menggunakan tiga jenis perangkap yang terdiri dari pitfal frap, yellow-pan trap dan light trap. Peubah yang diamal meliput: I) total serangga herbivora, 2) estimasi jumlah spesies serangga helbivora, 3) komposisi komunitas serangga herbivore, 4) kekayaan, keanekaragaman, dan kemerataan spesies serangga herbivora, dan 5) analisis kesamaan komunitas serangga herbivora.
Hasil Identifikesi di labomtorium menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan serangga herbivora yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah 3.653 individu yang termasuk dalam 8 ordo dan 131 spesies. Jumlah spesies serangga herbivora paling banyck ditemukan pada habitat semak belukar (94 spesies), kemudian diikuti oleh habitat hutan sekunder (52 spesies), dan yang paling sedikit ditemukan pada lahan kelapa sawit (43 spesies). Hasil estimasi dengan Jacknife Estimator terlihat bahwa jumlah spesies serangga herbivora yang berhasil dikumpulkan pada habitat hutan sekunder sebesar 80,17%, semak belukar 76,11%, dan lahan kelapa sawit 76,11%, dari keseluruhan spesies yang diduga ada pada musing-masimg tipe habitat. Komposisi komunitas serangga herbivora berdasarkan kekayaan apesiesnya menunjukkan bahwa kelompok serangga herbivora yang paling dominan pada habitat hutan sekunder adalah ordo Coleoptera, pada semak belukar adalah ordo Lepidoptera, sedangkan pada lahan kelapa sawit adalch ordo Diptera hutan menjadi lahan kelapa sawit juga dapat menurunkan spesies serangga herbivora meskipun tidak mempengaruhi keanekaragaman dan kenerataannya. Komunitas serangga herbivora antara ketiga tipe habitat autan sekunder, semak belukar, dan lahan kelapa sawit) memiliki tingkat kesamaan atau kemiripan yang relatif rendah (18 - 44%). Perlu adanya penelitian lanjutan untuk melihat serangga herbivora yang berasosiasi langsung dengan tananan kelapa sawit.
Tidak Tersedia Deskripsi
IMPLIKASI KONVERSI HUTAN SEKUNDER MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP KEANEKARAGAMAN SERANGGARNHYMENOPTERA PARASITOID (Zulfadhli, 2024)
KOMPOSISI SERANGGA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) DI KECAMATAN TADU RAYA,NAGAN RAYA (Sumeinika fitrializmah, 2022)
PERANAN AREAL KONSERVASI SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT ORGANIK DI ALUE BILIE, KABUPATEN NAGAN RAYA (Heriadi Pranata. S, 2015)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN TANAMAN KAKAO MENJADI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA (MARZUKI YUSRIADI, 2015)
KARAKTERISTIK DAN POTENSI JAMUR MAKROSKOPIS DI KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DESA GEDANGAN KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA (Dini Fitriani Nasution, 2024)