Electronic Theses and Dissertation

Provinsi Aceh memiliki ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian dan sumber
daya alam seperti minyak dan gas. Meskipun sektor pertanian berperan besar dalam PDB,
peningkatan harga pangan dan non-pangan, terutama kenaikan harga BBM, telah menyebabkan
inflasi yang signifikan. Inflasi yang tinggi dapat mengancam ketahanan pangan dan stabilitas
ekonomi. Sektor pertanian, terutama harga pangan, dan kenaikan harga BBM diidentifikasi
sebagai faktor utama inflasi. Kenaikan harga minyak dunia, konflik global, dan resesi global
menjadi tantangan tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan
dengan menyelidiki hubungan antara harga pangan, harga BBM, dan inflasi di Provinsi Aceh,
dengan harapan memberikan panduan untuk kebijakan yang lebih efektif.
Penelitian ini menerapkan metodologi kuantitatif dengan melakukan analisis
berdasarkan data historis yang diukur menggunakan teknik statistik. Tujuannya adalah untuk
mengevaluasi hipotesis dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Data yang digunakan
adalah data sekunder dalam bentuk time series yang diperoleh dari BPS Provinsi Aceh, PIHPS
NASIONAL dan Pertamina, mencakup periode bulanan dari tahun 2018 hingga 2023. Data
tersebut meliputi harga beras (Rp/kg), harga bawang merah (Rp/kg), harga cabai merah (Rp/kg),
harga BBM jenis pertalite (Rp/liter), dan harga pertamax (Rp/liter). Penelitian ini dilaksanakan
antara bulan Agustus 2023 hingga Februari 2024. Analisis dilakukan menggunakan regresi
linear berganda dengan IBM SPSS Statistic 26. Uji asumsi klasik, seperti uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas, dilakukan untuk memastikan
validitas hasil analisis. Pengujian statistik melibatkan uji koefisien determinasi, uji f, dan uji t
untuk mengevaluasi signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen. Uji asumsi
klasik dan uji statistik dilakukan untuk memastikan keandalan dan validitas hasil analisis.
Penelitian ini mengkaji dampak harga beras, bawang merah, cabai merah, dan bahan
bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan pertamax terhadap laju inflasi di Provinsi Aceh. Hasil
penelitian menunjukkan secara parsial bahwa harga beras, cabai merah, Pertalite, dan Pertamax
memiliki pengaruh signifikan terhadap inflasi, sedangkan harga bawang merah secara parsial
tidak berdampak signifikan terhadap inflasi di Provinsi Aceh. Temuan ini menunjukkan
pentingnya kebijakan pengendalian harga untuk menjaga stabilitas inflasi. Implikasi kebijakan
dari temuan penelitian ini termasuk rekomendasi untuk pengendalian harga beras, cabai merah
dan bahan bakar, serta pentingnya subsidi dan stabilisasi harga untuk mengurangi tekanan
inflasi.

The economy of Aceh Province is dominated by the agricultural sector and natural resources such as oil and gas. Although the agricultural sector plays a significant role in the GDP, the increase in food and non-food prices, especially the rise in fuel prices, has led to significant inflation. High inflation can threaten food security and economic stability. The agricultural sector, particularly food prices, and the increase in fuel prices are identified as the main factors of inflation. The rise in world oil prices, global conflicts, and global recession pose additional challenges. This research aims to fill the knowledge gap by investigating the relationship between food prices, fuel prices, and inflation in Aceh Province, with the hope of providing guidance for more effective policies. This research applies a quantitative methodology by conducting an analysis based on historical data measured using statistical techniques. The objective is to evaluate the hypothesis using existing theories. The data used is secondary data in the form of time series obtained from the Central Statistics Agency (BPS) of Aceh Province, the National Price Monitoring System (PIHPS), and Pertamina, covering monthly periods from 2018 to 2023. The data includes the price of rice (Rp/kg), the price of shallots (Rp/kg), the price of red chili (Rp/kg), the price of Pertalite fuel (Rp/liter), and the price of Pertamax (Rp/liter). This research was conducted between August 2023 and February 2024. The analysis was performed using multiple linear regression with IBM SPSS Statistics 26. Classical assumption tests, such as normality test, multicollinearity test, autocorrelation test, and heteroscedasticity test, were conducted to ensure the validity of the analysis results. Statistical tests involved the coefficient of determination test, F-test, and t-test to evaluate the significance of independent variables on the dependent variable. Classical assumption tests and statistical tests were conducted to ensure the reliability and validity of the analysis results. This research examines the impact of the prices of rice, shallots, red chili, and fuels (Pertalite and Pertamax) on the inflation rate in Aceh Province. The research results show that partially, the prices of rice, red chili, Pertalite, and Pertamax have a significant influence on inflation, while the price of shallots partially does not have a significant impact on inflation in Aceh Province. These findings highlight the importance of price control policies to maintain inflation stability. The policy implications of these research findings include recommendations for controlling the prices of rice, red chili, and fuel, as well as the importance of subsidies and price stabilization to reduce inflationary pressures.