Electronic Theses and Dissertation

Bunga kol (Brassica oleracea var. botrytis L.) merupakan tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi serta jenis sayuran yang mempunyai gizi yang tinggi dan kaya akan vitamin karena itu upaya peningkatan produksi bunga kol dapat dilakukan dengan sistem budidaya diantaranya dengan pemberian pupuk organik dan zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik (kotoran sapi) dan konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (GA3) terhadap pertumbuhan dan hasil bunga kol. serta mengetahui interaksi antara kedua faktor tersebut. Penelitian ini telah dilaksanakan di Stasiun Penelitian Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari September sampai dengan Desember 2023. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3x3 dengan tiga ulangan. Pupuk organik yang dilambangkan dengan huruf (P) dan Zat Pengatur Tumbuh (GA3) dilambangkan dengan huruf (Z). Faktor pertama pupuk organik terdiri dari 3 taraf, yaitu: Pupuk organik 10 ton ha ̄ 1, Pupuk organik 20 ton ha ̄ 1, Pupuk organik 30 ton ha ̄ 1. Faktor kedua Zat Pengatur Tumbuh konsentrasi hormon Gibrellin yang terdiri 3 taraf, yaitu: 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk organik berpengaruh tidak nyata nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 21 dan 28 HST, jumlah daun umur 7, 14, 21 dan 28 HST, umur berbunga, berat krop bunga kol beserta daun, berat krop bunga kol dengan sebagian daun, diameter krop dan potensi hasil. Pertumbuhan dan hasil bunga kol cenderung lebih baik dijumpai pada dosis pupuk organik 10 ton ha-1. Perlakuan konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap berat krop bunga kol beserta daun, berat krop bunga kol dengan sebagian daun, diameter krop dan potensi hasil. Namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 21 dan 28 HST, jumlah daun umur 7, 14, 21, dan 28 HST dan umur berbunga. Pemberian zat pengatur tumbuh yang terbaik adalah pada konsentrasi 10 ppm. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara dosis pupuk organik dan konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil bunga kol pada peubah yang diamati.

Cauliflower (Brassica oleracea var. botrytis L.) is a horticultural plant that has high economic value and is a type of vegetable that has high nutrition and is rich in vitamins. Therefore, efforts to increase cauliflower production can be done with a cultivation system including the provision of organic fertilizer and growth regulator. This research aims to determine the effect of the dose of organic fertilizer (cow dung) and the concentration of Growth Regulatory Substances (GA3) on the growth and yield of cauliflower. and knowing the interaction between these two factors. This research was carried out at the Agricultural Research Station of Syiah Kuala Darussalam University. The research implementation period starts from September to December 2023. This research was carried out using a Randomized Block Design (RAK) with a 3x3 factorial pattern with three replications. Organic fertilizers are denoted by the letter (P) and Growth Regulators (GA3) are denoted by the letter (Z). The first factor of organic fertilizer consists of 3 levels, namely: Organic fertilizer 10 tons ha ̄ 1, Organic fertilizer 20 tons ha ̄ 1, Organic fertilizer 30 tons ha ̄ 1. The second factor is Growth Regulatory Substance concentration of the Gibrellin hormone which consists of 3 levels, namely: 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm. The results showed that the dose of organic fertilizer had no significant effect on plant height aged 14, 21 and 28 HST, number of leaves aged 7, 14, 21 and 28 HST, flowering age, weight of cauliflower crop with leaves, weight of cauliflower crop with part leaves, crop diameter and yield potential. The growth and yield of cauliflower tends to be better at an organic fertilizer dose of 10 tons ha-1. The concentration of growth regulator treatment had a very significant effect on the weight of the cauliflower crop with leaves, the weight of the cauliflower crop with some leaves, the crop diameter and yield potential. However, there was no significant effect on plant height at 14, 21 and 28 HST, number of leaves at 7, 14, 21 and 28 HST and flowering age. The best growth regulator is given at a concentration of 10 ppm. There was an insignificant interaction between the dose of organic fertilizer and the concentration of growth regulators on the growth and yield of cauliflower on the variables observed.