Electronic Theses and Dissertation

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pemasaran getah pinus, ditinjau berdasarkan harga ditingkat petani (farmer’s share), perbedaan atau selisih harga (share margin) pemasaran getah pinus di daerah penelitian untuk mengetahui proses pemasaran getah yang dapat memberikan nilai tambah bagi penderes. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survey, studi pustaka, dokumentasi, kuisioner serta diperdalam dengan wawancara. Objek dalam penelitian ini adalah penduduk yang berprofesi sebagai penyadap getah pinus serta lembaga-lembaga pemasaran getah pinus di dua kecamatan yang di teliti di Kabupaten Aceh Tengah yaitu Kecamatan Bintang dan Kecamatan Linge. Teknik dalam pengumpulan data melalui metode wawancara. Jenis data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Teknik penentuan sampel secara Purposive Sampling (secara sengaja) terhadap seluruh responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yaitu 32 penderes, 8 mitra (pengepul) dan 10 pekerja pabrik/THL yang melakukan proses pemasaran getah pinus. Hasil penelitian menunjukan bahwa efisiensi pemasaran getah pinus diukur dengan menganalisis margin pemasaran, farmer's share, dan keuntungan petani. Hasil analisis menunjukkan bahwa skala efisiensi di Kecamatan Bintang adalah 30%, sedangkan di Kecamatan Linge adalah 36,15%, yang mengindikasikan efisiensi yang relatif tinggi dalam saluran pemasaran. Farmer's share, yang mencerminkan bagian harga yang diterima oleh petani menunjukkan bahwa pemasaran getah pinus di kedua kecamatan cenderung efisien, dengan persentase farmer's share di atas 40%. Share margin pemasaran digunakan untuk menilai keuntungan yang diterima oleh petani sebagai imbalan atas kegiatan pemasaran. Analisis ini memberikan gambaran tentang margin pemasaran di tingkat petani, yang dapat menjadi dasar untuk merancang strategi pengelolaan sumber daya pertanian yang lebih efektif dan berkelanjutan.

This research aims to determine the pine resin marketing system, reviewed based on the price at the farmer's share, the difference or difference in price (share margin) of pine resin marketing in the research area to determine the rubber marketing process that can provide added value for farmers. The research method used is the survey method. The objects of this research are residents who work as pine sap tappers as well as pine resin marketing institutions in the two sub-districts studied in Central Aceh Regency, namely Bintang District and Linge District. Techniques for collecting data through interview methods. The types of data for this research are primary and secondary data. The sampling technique is purposive sampling (intentionally) of all respondents. The analysis used in this research is descriptive analysis and quantitative analysis. The sample in this study was 50 people, namely 32 vendors, 8 partners (collectors) and 10 factory/THL workers who carried out the pine resin marketing process. The research results show that the marketing efficiency of pine resin is measured by analyzing marketing margins, farmer's share, and farmer profits. The results of the analysis show that the efficiency scale in Bintang District is 30%, while in Linge District it is 36.15%, which indicates relatively high efficiency in marketing channels. Farmer's share, which reflects the share of the price received by farmers, shows that marketing of pine resin in both sub-districts tends to be efficient, with a percentage of farmer's share above 40%. Share marketing margin is used to assess the profits received by farmers in return for marketing activities. This analysis provides an overview of marketing margins at the farm level, which can be the basis for designing more effective and sustainable agricultural resource management strategies."