EFEKTIVITAS MIKROENKAPSULASI MINYAK ATSIRI BERBASIS MINYAK NILAM DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

EFEKTIVITAS MIKROENKAPSULASI MINYAK ATSIRI BERBASIS MINYAK NILAM DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS


Pengarang

RIDHAKA PUTTI AZHIMA - Personal Name;

Dosen Pembimbing

M. Daud AK - 198609112016011101 - Dosen Pembimbing I
Mahdi Abrar - 196207041986031004 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2002101010184

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Minyak atsiri (Essential oils) merupakan senyawa yang berwujud cairan diperoleh dari bagian tanaman seperti akar, kulit, batang maupun dari bunga dengan cara penyulingan menggunakan uap. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas dari mikroenkapsulasi minyak atsiri yang berbasis minyak nilam dengan perbedaan bahan penyalut terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah difusi cakram dengan menggunakan 4 konsentrasi (20%, 40%, 60%, dan 80%) kontrol positif (amoxicillin). Prosedur penelitian yang dilakukan dimulai dengan pembuatan media MHA, Mikroenkapsulasi, peremajaan bakteri, uji efektivitas antibakteri. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Rata-rata zona daya hambat dari 3 bahan penyalut yaitu maltodekstrin konsentrasi 20% sebesar 9,55 mm, konsentrasi 40% sebesar 11,5 mm, konsentrasi 60% sebesar 14,05 mm, konsentrasi 80% sebesar 12,55 mm, dan K+ (amoxicillin) sebesar 36,25 mm. Pada inulin konsentrasi 20% sebesar 6 mm, konsentrasi 40% sebesar 7,1 mm, konsentrasi 60% sebesar 7,5 mm, konsentrasi 80% sebesar 7,6 mm dan k+ (amoxicillin) sebesar 37,15 mm. Pada gum arab konsentrasi 20% sebesar 6,2 mm, konsentrasi 40% sebesar 7,1 mm, konsentrasi 60% sebesar 7,5 mm, konsentrasi 80% sebesar 7,6 mm, dan k+ (amoxicillin) sebesar 37,15 mm. Dari penelitian yang dilakukan maltodekstrin yang terbukti paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus pada konsentrasi 60% dengan rata-rata 14,05 mm.

Essential oils are liquid compounds obtained from plant parts such as roots, skin, stems and flowers by distillation using steam. This study aims to determine the effectiveness of patchouli oil-based essential oil microencapsulation with different dressing materials against the growth of Staphylococcus aureus. The method used in this study was disc diffusion using 4 concentrations (20%, 40%, 60%, and 80%) positive control (amoxicillin). The research procedures carried out began with the manufacture of MHA media, Microencapsulation, bacterial rejuvenation, antibacterial effectiveness test. The data were analyzed descriptively. The average inhibition zone of the 3 dressing materials, namely maltodextrin 20% concentration of 9.55 mm, 40% concentration of 11.5 mm, 60% concentration of 14.05 mm, 80% concentration of 12.55 mm, and K+ (amoxicillin) of 36.25 mm. On inulin, 20% concentration was 6 mm, 40% concentration was 7.1 mm, 60% concentration was 7.5 mm, 80% concentration was 7.6 mm and K+ (amoxicillin) was 37.15 mm. In gum arabic, 20% concentration was 6.2 mm, 40% concentration was 7.1 mm, 60% concentration was 7.5 mm, 80% concentration was 7.6 mm, and k+ (amoxicillin) was 37.15 mm. From the research conducted, maltodextrin proved most effective in inhibiting the growth of S. aureus bacteria at a concentration of 60% with an average of 14.05 mm.

Citation



    SERVICES DESK