KARAKTERISTIK DAN KLASITIKASI TANAH RAWA PEGUNUNGAN DI KECAMATAN TIMANG GAJAH DAN RECAMATAN BURIT KABUPATEN BENER MERIAH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

KARAKTERISTIK DAN KLASITIKASI TANAH RAWA PEGUNUNGAN DI KECAMATAN TIMANG GAJAH DAN RECAMATAN BURIT KABUPATEN BENER MERIAH


Pengarang

T Fauzul Muttaqin - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0705101020041

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Agroteknologi (S1) / PDDIKTI : 54211

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2012

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

T. Fauzul Muttaqin. Karakteristik dan Klasifikasi Tanah Rawa Pegunungan di Kecamatan Timang Gajah dan Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah (Di bawah bimbingan TETI ARABIA sehagai ketua dan ZAINABUN sebagai anggota).
Penelitian ini bertujuan: (I) mengetalui karakteristik tanah rawa pegunungan di Kecamtan Timang Gqjah dan Kecamatan Bukit ; (2) mengklasifikasikan tanah rawa pegunungan yang terdapat di Kecamatan Timang Gajah dan Kecamatan Bukit dan taksa ordo hingga taksa famiti berdasarkan Kunci Teksonomi Tanah (Soil Survey Staff, 2006). Penelitian ini dilakukan dengrn mengamati tiga pedon, diambil berdasarkan penggunaan lahannya. Bahan tanah diambil dari tiap-tiap horison pada semua pedon, serta dianalisis sifat fisika, kimia, dan mineralori.
Warna tanah pada pedon TFl berkisar dari hitam (10YR 2/I) sampai kelabu gelap (5YR4/I). Pedon TF2 memiliki kisaran warna dari hitam keabu-abuan (10YR 3/I) sampai kelabu gelap (2,5YR 4/I). Pedon TF3 memiliki kisaran warna dari hitam (10YR 2/2) sampai cokelat kekuningan (10YR 4/6). Horison pemukaan sampai horison bawah pada pedon TFl. TF2, dan TF3 umumnya berstruktur masif, pada pedon TFl , TF2, dan TF3, lapisan oleh (Ap) berkonsistensi lembah basah dan pada kondisi tidak lekat.
Tekstur tanah pada semua horison pada setiap profit menpunyai tekstur bervariasi yaitu tediri dari lempung, liar, liat berdebu, liat bapasir, lempung beriat. Kelas tekstur sedang adalah lempung; kelass tekstur halus adalah liar berpasir, liat berdebu dan liat; sedangkan kelas tekstur agak halus adalah, lempung berliat Pada lokasi penelitian memiliki bahan induk vullranik yang banyak mengandung gelas vulkanik dan alofan, tanah ini sulit didiapersi dan hasil pendispersian bervinasi, maka basil analisis besar butir (tekst`ir) tidak menggunakan kelas besar butir yang sebenarnya. Keadaan tersebut berlaku untuk tanah Andisol, sehingga harus dipakai kelas pengganti ukuran butir yaitu medial (setara dengan ukuran besar butir sedang). Berdasarkan kunci klasifikasi Taksonomi Tanah (Soil Survey Staff, 2006), seluruh satuan lahan pengamatan mempunyai sifat tanah andik. Kondisi tersebut didirikan oleh syarat sifat tanah andik yaitu: memiliki kandungan C-organik < 25 persen; ketiga pedon memiliki bulk density 1.00 sampai 1.24 g cm-3; dan memiliki kandungan gelas vulkanik 15 persen. Iaju pemeabilitas pada pedon-pedon TFl, TT2 dan TF3, (3.44 - 8.11 cmjam-t) pada pedon TFl (6.01 -6.57 cm jam-I) ngak cepat, TF2 (5.12 - 8.00 cm jar-I) sedang -agak cepat dan pada pedon TF3 (3.44 -8.11 cm jam -t). Pada pedon TFl porositas di lapisan atas sebesar 65 % lebih tinggi dari pada di lapisan bawah sebesar 50 %, sedangkan pada TF2 porositas lapisan kedua sebesar 68 % lebih tinggi dari pada lapisan bawah 53 % dan lapisan atas 65 % dan pada TF3 porositas lapisan kedga lebih tingri 66 % dari pada lapisan yang lainnya. Pada pedon TFl kadar air di lapisan atas sebesar 51 % lebih rendah dari pada lapisan di bawahnya sebesar 93.94 %, sedangkan pada pedon TF2 kadar air di lapisan atas lebih tinggi (47.6 %) dibandingkan dengan lapisan bawahnya (24.8 %). Sedangkan pada pedon TF3 kadar air di lapisan atas sebesar 37.3 % lebih rendah dari pada lapisan di hawalnya sebesar 39.9 %.
Reaksi pH (NaF) tanah di daerah penelitian menunjukkan nilai yang berkisar antara 7.71 - 8.77. Sebelum diterbitkan Keys to Soil Taxonomy (1999) reaksi tanah (NaF) 2 9.40 merupakan salah satu syarat adanya sifat andik pada tanah Andisol, sedangkan setiap pedon memiliki pH < 9.40. Menurut Soil Survey Staff (1999; 2006) pH Nap 2 9.40 tidak harus terpenuhi pada tanah Andisol. Reaksi tanah (pH H20) di lokasi Kecamatan Timang Gajah dan Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah yaitu berkisar antara 4.61 - 7.08. Kandungan C-organik di semua pedon dan horison yang diamati berkisar antara I.19 -10.90 %. Nilai kation basa dapat dipertukarkan di lokasi penelitian adalah kalium 0.30 - 0.67 cmol (+) kg-t (tinggi), natrium 0.61 - 2.56 cmol(+) kg-t (rendrh - tinggi), kelsium 2.44 - 15.12 cmol(+) kg-t (rendeh - tinggi), dan magnesium 0.28 - 2.52 cmol(+) kg-I (sangat rendalrsedang). Nilai asam-asam dapat ditukar di lokasi penelitian untuk hidrogen adalah rendah dari tidak terukur hingga 1.68 cmol(+)kg- kational aluminium dari tidak terukur hingga 6.16 cmol(+). Nilai KTK pada tanah Andisol berkisor antara 10 -42.8 cmol (+) kg-i. Variasi nilai KTK mengikuti pola variasi kandungan C-ororganik. Kejenuhan basa di lokasi penelitian berkisar 11.25 - 60.85 % (rendah - sangat tinggi).
Pada umumnya nisbah MSL/MML pada horison Ap tinggi. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya penambahan bahan baru yang berasal dari abu volkan yang berulang-ulang. Fenomena ini biasanya dijumpai pada Andisol. Setiap profit pada umumnya didominasi oleh mineral Amorf dan` Vermikulit, sedangkan Feldspar dan
Hornblende terdapat hanya di beberapa horison dengan jumlah yang relatif sedikit. Mineral Amorf merupakan ciri tanah Andisol.
Hasil klasifilrasi tanah di Kecamatan Timang Gajah dan Kecamatan Bukit menurut Taksonomi Tanah (Soil Survey Staff; 2006) kelas famili pada setiap pedon adalah: TF1 Lithic Endoqauand medial, campuran isohipertermik TF2 Histic Endoqauand medial, campuran. isohipertermik dan TF3 Typic Endoqauand medial. campuran isohipertermik

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK