Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
ANALISIS EFISIENSI DAN EKONOMI PADA ALAT PENGERING SURYA UNTUK PENGERINGAN BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L)
Pengarang
Irvan Hilmi Mudir - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0405106010019
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2011
Bahasa
Indonesia
No Classification
660.284 26
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Irvan Hilmi Mudir. 0405106010019.
Analisis Energi dan Ekonomi pada Alat Pengering Surya untuk Pengeringan Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Dibimbing oleh Andriani Lubis, S.TP, M.Si sebagai pembimbing utama Hendri Syah, S.TP, M.Si sebagai pembimbing anggota.
RINGKASAN
Pengeringan merupakan suatu cara yang digunakan untuk mempertahank.an mutu suatu produk. Proses pengeringan berhubungan dengan perpindahan panas dan massa, oleh sebab itu diperlukan energi. Pengeringan buatan (artificial dryer) yang diintroduksi ke petani pada umumnya masih menggunakan bahan bakar minyak sebagai sumber energi panas pada pengering. Biaya energi pada pengering merupakan biaya terbesar dalam menentukan biaya pokok pengeringan komoditi pertanian. Untuk menekan biaya tersebut maka perlu dilakukan diversifikasi energi dengan memanfaatkan energi alternatif (terbarukan) yaitu energi matahari sebagai sumber panas dan biomassa sebagai sumber panas tambahan pada pengering kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan energi pada pengering surya. Menganalisis energi dan ekonomi pada alat pengering kakao. Berdasarkam hasil penelitian, suhu yang dihasilkan dari pembakaran biomassa memberikan kontribusi yang besar dibandingkan dengan irradiasi matahari pada alat pengering surya tipe limas tetragonal. Lama waktu pengeringan biji kakao selama 23 jam (± 2,5 hari). Kapasitas alat pengering solar dryer tipe limas tetragonal adalah sebesar 2.42 kg/jam yang mampu mengeringkan biji kakao sebanyak 55.62 kg. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai KES sebesar 14.16 MJ/kg HO. Analisis biaya ekonomis pada alat ini adalah, pada biaya pokok pengeringan sebesar Rp.6.834kg/jam. Berdasarkan perhitungan internal rate return (IRR) dapat diambil kesimpulan bahwa alat ini layak untuk digunakan.
Tidak Tersedia Deskripsi
PERSENTASE KEHILANGAN BERAT PADAPENANGANAN PASCA PANEN MATA RANTAI PASOK KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DI KABUPATEN PIDIE (Teuku Fazaki, 2015)
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI AGGREGATIBACTER ACTINOMYCETEMCOMITANS (Ime Syahdibrina, 2015)
KAJIAN KUALITAS BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN VARIASI METODE PENGERINGAN (Edi Kurniawan, 2019)
PENGARUH EKSTRAK BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) TERHADAP PERTUMBUHAN ENTEROCOCCUS FAECALIS PADA BERBAGAI KONSENTRASI (Nurul Hafidhah, 2015)
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK AIR KULIT BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) (JIMMY NAINGGOLAN, 2021)