Electronic Theses and Dissertation

Tanaman kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu hasil komoditas perkebunan dengan nilai ekonomis tinggi diantara perkebunan lainnya. Salah satu kendala dalam perbanyakan bibit kopi adalah benih yang mengalami masa dormansi. Adapun penyebab terjadinya dormansi benih kopi mempunyai lapisan kulit tanduk yang keras, akibatnya air dan udara yang diperlukan dalam proses perkecambahan tidak bisa masuk kedalam biji sehingga memerlukan waktu yang lama untuk berkecambah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mematahkan dormansi benih adalah dengan metode skarifikasi, salah satunya skarifikasi kimia. Skarifikasi kimia dapat dilakukan dengan menggunakan asam sulfat yaitu H2SO4. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk merangsang perkecambahan benih adalah perendaman air kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh skarifikasi dan perendaman dalam air kelapa terhadap viabilitas dan vigor benih kopi arabika.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama yaitu perlakuan H2SO4 dengan konsentrasi 10% terdiri atas 3 taraf lamanya waktu perendaman yaitu 5, 10, dan 15 menit. Faktor kedua yaitu perlakuan perendaman air kelapa yang terdiri dari 3 taraf lamanya waktu perendaman 3, 5, dan 7 hari. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 unit percobaan, tiap satuan percobaan terdiri dari 25 benih kopi arabika. Benih kopi direndam selama 5,10, 15 menit dalam larutan H2SO4 dengan konsentrasi yang telah ditentukan setelah itu dibilas menggunakan air bersih, lalu dimasukkan kedalam air kelapa selama 3, 5, 7 hari dengan konsentrasi yang telah ditentukan, kemudian benih kopi ditanam dalam bak semai menggunakan media tanah. Faktor yang diamati pada penelitian ini adalah potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, panjang akar, berat basah kecambah normal dan berat kering kecambah normal.
Lama perendaman H2SO4 berpengaruh sangat nyata terhadap parameter berat kering kecambah normal dan berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh, panjang akar, berat basah kecambah normal, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter daya berkecambah dan kecepatan tumbuh. Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan dengan lama perendaman H2SO4 selama 10 menit. Lama perendaman air kelapa tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, panjang akar, berat basah kecambah normal, dan berat kering kecambah normal. Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan dengan lama perendaman air kelapa selama 7 hari. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara lama perendaman H2SO4 dan air kelapa.

Coffee plants (Coffea sp.) are one of the plantation commodities with high economic value compared to other plantations. One of the challenges in propagating coffee seedlings is the seeds that undergo a dormant period. The reason for the dormancy of coffee seeds is due to a hard seed coat, which prevents water and air, essential for the germination process, from entering the seed, resulting in a long time required for germination. Efforts that can be made to break seed dormancy include the method of scarification, one of which is chemical scarification. Chemical scarification can be performed using sulfuric acid, H2SO4. Another method that can be employed to stimulate seed germination is soaking in coconut water. This research aims to determine the effect of scarification and soaking in coconut water on the viability and vigor of Arabica coffee seeds. This research was conducted at the Seed Science and Technology Laboratory, Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh. This research uses a Completely Randomized Design with a factorial pattern consisting of 2 factors. The first factor is the treatment of H2SO4 with a concentration of 10%, which consists of 3 levels of soaking time: 5, 10, and 15 minutes. The second factor is the treatment of coconut water soaking, which consists of 3 levels of soaking time: 3, 5, and 7 days. Each treatment is repeated 3 times, resulting in 27 experimental units, with each experimental unit consisting of 25 Arabica coffee seeds. Coffee seeds are soaked for 5, 10, and 15 minutes in a solution of H2SO4 at a specified concentration, then rinsed with clean water. After that, they are placed in coconut water for 3, 5, and 7 days at a specified concentration, and finally, the coffee seeds are planted in a seedbed using soil media. The factors observed in this study are maximum growth potential, germination capacity, growth rate, root length, wet weight of normal seedlings, and dry weight of normal seedlings. The duration of H2SO4 soaking has a very significant effect on the dry weight of normal seedlings and a significant effect on growth potential, root length, and wet weight of normal seedlings, but it does not have a significant effect on germination capacity and growth rate. The best treatment is with a soaking duration of H2SO4 for 10 minutes. The duration of coconut water soaking does not have a significant effect on all observed parameters such as maximum growth potential, germination power, growth rate, root length, wet weight of normal seedlings, and dry weight of normal seedlings. The best treatment is with a soaking duration of coconut water for 7 days. There is an insignificant interaction between the soaking duration of H2SO4 and coconut water.