PELAPISAN LILIN PADA JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L) SELARNA PENYIMPANAN. | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PELAPISAN LILIN PADA JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L) SELARNA PENYIMPANAN.


Pengarang

Mira Novita - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0305106010014

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2008

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Jambu biji merupakan salah satu jenis tanaman buah yang pada umumnya dibudidayakan dalam bentuk kultur pekarangan. Kondisi jambu biji dalam keadaan segar tidak mudah dipertahankan dan mudah mengalami kerusakan setelah pemanenan, baik kerusakan fisik, mekanis maupun kerusakan biologis. Umur simpan jambu biji yang relatif singkat menyebabkan buah ini tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama, oleh sebab itu diperlukan penanganan yang lebih baik untuk memperpanjang umur simpan. Metode yang dikembangkan untuk mengurangi laju kerusakan buah-buahan selama penyimpanan, diantaranya penyimpanan dengan suhu dingin, atmosfir terkendali, atmosfir termodifikasi, kernasan plastik, dan penggunaan bahan kimia atau kombinasinya. Salah satu bahan kimia yang dapat digunakan adalah lilin (wax). Kombinasi pelapisan lilin dan suhu rendah diharapkan dapat memperpanjang umur simpan jambu biji.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelapisan lilin dan suhu
ruang penyimpanan terhadap umur simpan jambu biji (Psidium guajava L.). Analisis meliputi susut bobot, total gula, tekstur (obyektif), dan uji organoleptik yang diamati setiap satu minggu sekali hingga minggu ke-7 penyirnpanan (konsumen menolak). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, faktor pertama suhu penyimpanan yaitu suhu dingin (13-15'C) dan suhu ruang (27-29C), faktor kedua yaitu konsentrasi larutan lilin; larutan lilin
6%, larutan lilin 8%, dan tanpa pelapisan (kontrol) faktor ketiga adalah lama
penyimpanan yaitu minggu ke- 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Masing-masing perlakuan dilakukan tiga kali ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 7 minggu (49 hari) penyimpanan jambu biji berlapis lilin, perlakuan pelapisan dengan konsentrasi 8% dan disimpan pada suhu dingin adalah perlakuan yang mampu mempertahankan tekstur sebesar 1,77 kg/cm, total gula sebesar 8,93% dan menghambat laju kehilangan susut bobot sebesar 21,60%. Dari hasil uji organoleptik jambu biji yang dilapisi lilin kensentrasi larutan 8% yang disimpan pada suhu dingin juga yang paling diminati oleh panelis dan masih dapat diterima hingga minggu ke-7 (hari ke-49). Sehingga dapat dianggap sebagai perlakuan terbaik dari penelitian ini.
Hasil analisis keragaman dapat diketahui bahwa variasi suhu penyimpanan,
dan variasi konsentrasi lilin serta interaksinya berpengaruh sangat nyata terhadap susut bobot, tekstur (obyektif), total gula, warna, rasa, aroma. tekstur (subyektif) dan kesegaran jambu biji berlapis lilin. Hasil uji lanjut Duncan 5% pengaruh konsentrasi lilin dan lama penyimpanan terhadap susut bobot, tekstur (obyektif), total gula, warna, rasa, tekstur (subyektif) dan kesegaran jambu biji berlapis lilin berbeda nyata untuk setiap minggu penyimpanan. Kecuali pada aroma yang tidak berbeda nyata pada konsentrasi lilin 6% dan konsentrasi lilin 8%.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK