ANALISIS KETAHANAN KOTA BANDA ACEH TERHADAP PERUBAHAN IKLIM | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ANALISIS KETAHANAN KOTA BANDA ACEH TERHADAP PERUBAHAN IKLIM


Pengarang

PUTRI WAHYUNA - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Mirza Irwansyah - 196205261987101001 - Dosen Pembimbing I
Arief Gunawan - 198908012021021101 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2004110010035

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Perencanaan Wilayah dan Kota (S1) / PDDIKTI : 35201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Bencana yang terkait dengan perubahan iklim yang sering terjadi di Kota Banda
Aceh meliputi angin kencang, banjir genangan, dan kekeringan. Faktor-faktor
penyebab utama adalah perubahan pola curah hujan dan variabilitas intensitas hujan
yang tidak dapat diprediksi, penurunan tutupan vegetasi, kondisi topografi, serta
peningkatan permukaan laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan
Kota Banda Aceh terhadap dampak perubahan iklim. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif dan metode skoring.
Metode skoring diterapkan untuk menentukan skor kumulatif pada variabel tingkat
ketahanan, yang mencakup upaya penanganan dan kapasitas adaptasi. Variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan studi literatur
dan mempertimbangkan ketersediaan data yang diperoleh dari instansi-instansi
terkait. Teknik pengumpulan data mencakup observasi dan wawancara. Berdasarkan
penilaian bersama dinas melalui metode skoring, tingkat ketahanan Kota Banda Aceh
dinilai sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 66% dan berada dalam kategori
Ketahanan Tinggi (High Resilience). Optimalisasi tingkat ketahanan kota terhadap
perubahan iklim dapat dilakukan melalui perancangan bangunan yang lebih tahan
bencana, peningkatan pemahaman mengenai angin kencang, penanaman vegetasi di
kawasan pesisir, peningkatan praktik penanaman di lahan pekarangan, pelaksanaan
program 3M (Menutup, Menguras, dan Mendaur Ulang), serta promosi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, penegakan peraturan terkait
perlindungan, pengendalian, dan pemanfaatan tata ruang juga penting untuk
mengurangi risiko bencana, serta penambahan program-program untuk menangani
dampak perubahan iklim.
Kata Kunci: Adaptasi, Banda Aceh, Penanganan, Perubahan Iklim, Ketahanan,
Skoring.

Climate change-related disasters that frequently occur in Banda Aceh City include strong winds, inundation floods and droughts. The main contributing factors are changes in rainfall patterns and unpredictable variability in rainfall intensity, decreased vegetation cover, topographic conditions, and sea level rise. This research aims to analyse the resilience of Banda Aceh City to the impacts of climate change. The research approach used is qualitative with qualitative descriptive analysis and scoring method. The scoring method is applied to determine the cumulative score on the resilience level variable, which includes handling efforts and adaptive capacity. The variables used in this research were determined based on literature studies and considering the availability of data obtained from relevant agencies. Data collection techniques included observation and interviews. Based on the assessment with the agencies through the scoring method, the level of resilience of Banda Aceh City is considered very good with an average score of 66% and is in the High Resilience category. Optimising the city's level of resilience to climate change can be done through designing buildings that are more disaster resistant, increasing understanding of strong winds, planting vegetation in coastal areas, increasing planting practices in yard land, implementing the 3M (Cover, Drain, and Recycle) program, and promoting Clean and Healthy Living Behaviour (PHBS). In addition, the enforcement of regulations related to the protection, control, and use of spatial planning is also important to reduce disaster risks, as well as the addition of programmes to deal with the impacts of climate change. Keywords: Adaptation, Banda Aceh, Climate Change, Handling, Resilience, Scoring

Citation



    SERVICES DESK