Electronic Theses and Dissertation

Cabai merah merupakan salah satu komoditas sayur yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Secara umum pertanian di Indonesia masih banyak menggunakan bahan kimia yang mana jika digunakan dengan dosis yang banyak dan secara terus menerus dapat menurunkan kualitas tanah yang ada. Perlu dilakukan penggunaan bahan organik seperti penggunaan kompos dan elisitor biosaka sebagai upaya pengurangan penggunaan bahan kimia. Penggunaan kompos pada tanah dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Pengunaan NPK dapat meningkatkan hara tanah secara cepat, sedangkan penggunaa elisitor biosaka dapat meningkatkan respon tumbuhan. Penelitian pengaruh kompos, NPK dan elisitor biosaka bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial split split plot 3 x 2 x 2 dengan 3 ulangan. Faktor pertama kompos sebagai petak utama yang terdiri dari 3 taraf: tanpa kompos, kompos 10 t ha-1, kompos 20 t ha-1. Faktor kedua NPK sebagai anak petak yang terdiri dari 2 taraf: NPK dosis 600 kg ha-1, NPK dosis 900 kg ha-1. Faktor ketiga elisitor biosaka sebagai anak-anak petak yang terdiri dari 2 taraf: elisitor biosaka 1 minggu sekali, elisitor biosaka 2 minggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi berpengaruh sangat nyata antara kompos dan NPK terhadap jumlah cabang produktif. Terdapat pengaruh sangat nyata antara interaksi kompos dan elisitor biosaka terhadap jumlah cabang produktif dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan nilai SPAD 42 HST. Terdapat pengaruh nyata antara interaksi NPK dan elisitor biosaka terhadap tinggi tanaman 49 HST. Terapat interaksi nyata antara kompos, NPK dan elisitor biosaka terhadap tinggi tanaman, nilai SPAD 42 HST. Kombinasi kompos, NPK, dan elisitor biosaka yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai adalah kombinasi kompos 20 t ha-1, NPK 600 kg ha-1, dan elisitor biosaka 1 minggu.

Red chili is one of the vegetable commodities widely cultivated in Indonesia. In general, agriculture in Indonesia still uses a lot of chemicals which if used in large doses and continuously can reduce the quality of the existing soil. It is necessary to use organic materials such as compost and biosaccade elicitors as an effort to reduce the use of chemicals. The use of compost on the soil can improve the physical, chemical and biological properties of the soil. The use of NPK can increase soil nutrients quickly, while the use of biosaccade elicitors can increase plant response. The study of the effect of compost, NPK and biosaccade elicitors aims to determine their effect on the growth and yield of red chili. The study used a randomized block design with a factorial split plot pattern of 3 x 2 x 2 with 3 replications. The first factor is compost as the main plot consisting of 3 levels: without compost, compost 10 t ha-1, compost 20 t ha-1. The second factor is NPK as a sub-plot consisting of 2 levels: NPK dose 600 kg ha-1, NPK dose 900 kg ha-1. The third factor of biosaca elicitor as sub-plots consisting of 2 levels: biosaca elicitor once a week, biosaca elicitor once every 2 weeks. The results showed that there was a very significant interaction between compost and NPK on the number of productive branches. There was a very significant effect between the interaction of compost and biosaca elicitor on the number of productive branches and a significant effect on plant height and SPAD value 42 HST. There was a significant effect between the interaction of NPK and biosaca elicitor on plant height 49 HST. There was a significant interaction between compost, NPK and biosaca elicitor on plant height, SPAD value 42 HST. The combination of compost, NPK, and biosaca elicitor that could increase the growth and yield of chili plants was a combination of 20 t ha-1 compost, 600 kg ha-1 NPK, and 1 week biosaca elicitor.