Electronic Theses and Dissertation

Pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia sangat dibutuhkan karena dapat mengurangi inefisiensi akibat kemacetan pada ruas utama, serta dapat mengembangkan wilayah tersebut menjadi sentra perekonomian. Provinsi Aceh memiliki jalan tol pertama yakni Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) yang menghubungkan beberapa wilayah. Dalam jangka pendek, pembangunan jalan tol akan meningkatkan kelancaran transportasi yang dapat dimanfaatkan baik oleh masyarakat umum maupun pedagang, sehingga dapat menghemat biaya transportasi. Namun, hal ini juga berdampak pada penurunan omzet penjualan berbagai usaha di sekitar pembangunan jalan tol tersebut, karena adanya gangguan akses sementara dan perubahan arus pelanggan. Di sisi lain, jika ditinjau dalam jangka panjang, pembangunan jalan tol akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat daerah tersebut. Dengan demikian penelitian ini akan melihat bagaimana dampak sebelum dan sesudah adanya pembangunan jalan tol Sigli-Banda Aceh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Aceh Besar dan untuk menganalisis besar angka pengganda pendapatan (multiplier effect) dari pembangunan jalan tol di Kabupaten Aceh Besar.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kuta baro, Baitussalam dan Indrapuri pada bulan Mei 2024. Pada penelitian ini jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin sehingga didapat 77 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden. Data tersebut dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat bagaimana pengaruh kondisi sosial ekonomi sebelum dan sesudah adanya pembangunan jalan tol. Lalu menggunakan uji multiplier effect untuk mengetahui seberapa besar dampak perubahan dalam pengeluaran pada pendapatan ekonomi secara keseluruhan.
Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli memiliki dampak signifikan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Secara sosial, pembangunan jalan tol telah meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan. Namun, terdapat juga dampak negatif seperti penurunan akses air bersih, kerusakan jalan lokal, peningkatan polusi suara yang mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar dan menganggu aktifitas dalam budidaya pertanian. Di sisi komunitas sosial, jumlah lembaga sosial dan hubungan antar warga mengalami penurunan. Secara ekonomi, meskipun terdapat peningkatan mobilitas dan aksesibilitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, sebagian petani dan masyarakat yang terdampak lainnya mengalami penurunan pendapatan akibat kehilangan lahan pertanian mereka, meskipun kepemilikan kendaraan dan aset lain seperti emas meningkat. Selain itu, peningkatan pengeluaran rumah tangga juga menjadi dampak ekonomi negatif yang signifikan. Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli memperoleh nilai Multiplier Effect dari sebesar 1,452 (> 1). Nilai ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pendapatan sebesar Rp1.000 dari pembangunan jalan tol akan menghasilkan tambahan pendapatan total sebesar Rp1.452 di wilayah tersebut. Nilai ini mengindikasikan bahwa pembangunan jalan tol tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi langsung, tetapi juga memberikan dampak berkelanjutan yang positif bagi perekonomian lokal secara keseluruhan.

The development of toll road infrastructure in Indonesia is very much needed because it can reduce inefficiency due to congestion on the main roads, and can develop the region into an economic center. Aceh Province has the first toll road, namely the Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) Toll Road which connects several regions. In the short term, the construction of toll roads will improve the smoothness of transportation that can be utilized by both the general public and traders, thus saving transportation costs. However, this also has an impact on the decline in sales turnover of various businesses around the construction of the toll road, due to temporary access disruptions and changes in customer flow. On the other hand, if viewed in the long term, the construction of toll roads will have an impact on increasing the income of the local community. Thus, this study will see how the impact before and after the construction of the Sigli-Banda Aceh toll road on the socio-economic conditions of the community in Aceh Besar Regency and to analyze the large income multiplier effect from the construction of toll roads in Aceh Besar Regency. This study was conducted in Kuta Baro, Baitussalam and Indrapuri Districts in May 2024. In this study, the number of samples was determined using the Slovin formula so that 77 respondents were obtained. The data used in this study are primary data obtained by distributing questionnaires directly to respondents. The data was analyzed using the Wilcoxon Test to see how the socio-economic conditions affected before and after the construction of the toll road. Then using the multiplier effect test to find out how much impact the change in expenditure had on overall economic income. The construction of the Banda Aceh-Sigli toll road has a significant impact on the socio-economic conditions of the community. Socially, the construction of the toll road has increased access to health facilities. However, there are also negative impacts such as decreased access to clean water, damage to local roads, increased noise pollution that disrupts the comfort of the surrounding community and disrupts agricultural cultivation activities. On the social community side, the number of social institutions and relationships between residents has decreased. Economically, although there has been an increase in mobility and accessibility that supports local economic growth, some farmers and other affected communities have experienced a decrease in income due to the loss of their agricultural land, although ownership of vehicles and other assets such as gold has increased. In addition, the increase in household spending also has a significant negative economic impact. The construction of the Banda Aceh-Sigli toll road obtained a Multiplier Effect value of 1.452 (> 1). This value indicates that every increase in income of Rp1,000 from the construction of the toll road will generate an additional total income of Rp1,452 in the area. This value indicates that the construction of the toll road not only drives direct economic growth, but also provides a positive sustainable impact on the local economy as a whole.