Electronic Theses and Dissertation

Selada merah adalah salah satu jenis sayuran yang diminati saat ini, karena memiliki kandungan gizi serta manfaat yang beragam. Teknik budidaya selada merah memerlukan inovasi-inovasi terbaru sebagai upaya untuk meningkatkan hasil tanaman. Teknik hidrobokas wick system yang diterapkan pada penelitian ini, merupakan salah satu inovasi terbaru dalam penerapan budidaya hidroponik secara sederhana. Teknik hidrobokas wick system ini sangat mudah diterapkan dan dapat mengatasi berbagai masalah seperti keterbatasan lahan dan tanah, mengatasi gangguan gulma, kemudian mengatasi permasalahan limbah sampah botol plastik, serta mendukung mandiri pangan dalam skala rumah tangga. Penelitian ini menggunakan nutrisi AB Mix sebagai pemenuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, serta menggunakan Bakteri fotosintetik untuk membantu tanaman dalam penyerapan sinar matahari.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik nutrisi AB Mix dan Bakteri Fotosintetik, serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah secara hidrobokas wick system, yang diharapkan mampu memberikan hasil yang optimal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium Hortikultura Departemen Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, yang dimulai sejak bulan Desember 2023 hingga Maret 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 3 x 3 dengan dua faktor yang diteliti, faktor pertama adalah konsentrasi AB Mix yang terdiri dari 3 taraf (5, 10, dan 15 ml L-1 air) dan faktor kedua yaitu konsentrasi Bakteri Fotosintetik yang terdiri dari 3 taraf (0, 10, dan 20 ml L-1 air), dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 7, 14, 21, 28 dan 35 HSPT, kemudian panjang daun, lebar daun, panjang akar, bobot basah berangkasan tanaman, bobot basah bagian konsumsi, dan kadar klorofil pada saat panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi nutrisi AB Mix berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 35 HSPT, jumlah daun umur 28 dan 35 HSPT, panjang akar, serta bobot basah berangkasan tanaman saat panen, kemudian berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 21, dan 28 HSPT, jumlah daun umur 14 dan 21 HSPT, panjang daun, lebar daun, dan bobot basah bagian konsumsi saat panen. Konsentrasi terbaik perlakuan nutrisi AB Mix yaitu pada penggunaan konsentrasi 5 ml L-1.. Perlakuan konsentrasi Bakteri Fotosintetik berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati, dengan konsentrasi cenderung lebih baik pada penggunaan 10 ml L-1. Kombinasi antara nutrisi AB Mix dan Bakteri Fotosintetik tidak terdapat interaksi yang nyata.

Red lettuce is one type of vegetable that is in demand today, because it has various nutritional content and benefits. Red lettuce cultivation techniques require the latest innovations in an effort to increase crop yields. The hydrobocas wick system technique applied in this study is one of the latest innovations in the application of simple hydroponic cultivation. The hydroponic wick system technique is very easy to apply and can overcome various problems such as limited land and soil, overcome weed problems, then overcome the problem of plastic bottle waste, and support food independence on a household scale. This research uses AB Mix nutrition to fulfill the nutrients needed by plants, and uses photosynthetic bacteria to help plants absorb sunlight. This study aims to obtain the best concentration of AB Mix nutrients and Photosynthetic Bacteria, as well as the interaction between the two factors on the growth and yield of red lettuce plants in hydrobocas wick system, which is expected to provide optimal results on the growth and yield of red lettuce plants. This research was conducted in Greenhouse and Horticulture Laboratory, Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh, starting from December 2023 to March 2024. This study used a 3 x 3 factorial pattern Randomized Group Design with two factors studied, the first factor was the concentration of AB Mix consisting of 3 levels (5, 10, and 15 ml L-1 water) and the second factor was the concentration of Photosynthetic Bacteria consisting of 3 levels (0, 10, and 20 ml L-1 water), with 3 replications. The parameters observed in this study were plant height and number of leaves at the age of 7, 14, 21, 28 and 35 DAT, then leaf length, leaf width, root length, wet weight of plant stems, wet weight of consumption parts, and chlorophyll levels at harvest. The results showed that the AB Mix nutrient concentration treatment had a very significant effect on plant height at 35 DAT, number of leaves at 28 and 35 DAT, root length, and wet weight of plant stems at harvest, then had a significant effect on plant height at 14, 21, and 28 DAT, number of leaves at 14 and 21 DAT, leaf length, leaf width, and wet weight of consumption parts at harvest. The best concentration of AB Mix nutrient treatment is the use of 5 ml L-1 concentration. Photosynthetic Bacteria concentration treatment had no significant effect on all parameters observed, with concentrations tending to be better at 10 ml L-1. The combination of AB Mix nutrition and Photosynthetic Bacteria had no significant interaction