PENGARUH JENIS MULSA ORGANIK DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH JENIS MULSA ORGANIK DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L.)


Pengarang

Rina Harisna - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0405101030042

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Agroteknologi (S1) / PDDIKTI : 54211

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2009

Bahasa

Indonesia

No Classification

631.8

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis mulsa organik dan

dosis pupuk SP-36 yang tepat serta nyata tidaknya interaksi antara keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lhong Raya Kecamatan Bandar Baru

Kabupaten Aceh Besar, mulai dari tanggal 17 Februari sampai dengan tanggal

26 April 2009.

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak

Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan sehingga terdapat

27 satuan percobaan. Ada 2 faktor yang diteliti yaitu jenis mulsa organik (terdiri dari 3 taraf yaitu mulsa koran, jerami, dan ampas tebu) dan dosis pupuk SP-36 ( terdiri dari 3 taraf yaitu 150, 225 dan 300 kg SP-36ha).
Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman dan jumlah anakan pada umur 20, 40 dan 60 HST, jumlah umbi per rumpun, bobot basah umbi per rumpun dan bobot kering umbi per rumpun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis mulsa organik berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi per rumpun. Namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan umur20, 40 dan 60 HST, bobot
basah umbi per rumpun dan bobot kering umbi per rumpun. Pertumbuhan dan hasil terbaik dijumpai pada perlakuan mulsa ampas tebu.
Perlakuan dosis pupuk SP-36 berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan umur 20, 40, dan 60 HST dan bobot kering umbi per rumpun. Namun berpengaruh tidak nyata terhadap Tinggi tanaman umur 20, 40 dan 60 HST, jumlah umbi per rumpun dan bobot basah umbi per rumpun. Pertumbuhan dan hasil terbaik diperoleh pada perlakuan dosis pupuk SP-36 150 kg/ha.
Terdapat interaksi yang tidak nyata antara perlakuan jenis mulsa organik dengan perlakuan dosis pupuk SP-36. Hal ini berarti bahwa perbedaan pertumbuhan dan hasil tanaman akibat berbagai jenis mulsa organik tidak tergantung pada dosis pupuk SP-36, begitu juga sebaliknya.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK