Electronic Theses and Dissertation

Abstrak. Pengemasan merupakan salah satu cara mempertahankan umur simpan suatu produk pertanian dengan menurunkan tingkat respirasi dan transpirasi pada suatu produk. Kemasan suatu produk pertanian dapat berupa kertas, plastik, maupun aluminium foil. Kemasan jagung manis selama distribusi dan pemasaran yang diaplikasikan oleh produsen maupun penjual masih sangat minim dan tidak memperhatikan prinsip-prinsip dalam mempertahankan umur simpan produk. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura dan Teknologi benih Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAL) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan terdapat 27 unit percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 sampel jagung. faktor yang diteliti adalah jenis pengemasan dan umur simpan jagung manis, 2 faktor yaitu Faktor jenis pengemasan (K) terdiri dari 3 taraf yaitu K_1: Plastik polyetilen K_2: Cling wrap K_3 : Kertas Koran dan Waktu penyimpanan (U) terdiri 3 taraf, yaitu U_1: 7 hari U_2: 14 hari U_3: 21 hari. Total terdapat 9 kombinasi perlakuan dan masing-masing kombinasi perlakuan memiliki 3 ulangan, sehingga ada 27 satuan unit percobaan. Jenis kemasan dan waktu penyimpanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas jagung manis pascapanen, termasuk susut bobot, kadar air, total padatan terlarut, dan sifat organoleptik. Interaksi antara jenis kemasan dan waktu penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap hampir semua parameter kualitas yang diuji. Kemasan plastik polyetilen umumnya paling efektif dalam mempertahankan kualitas jagung manis untuk penyimpanan jangka panjang, kemudian cling wrap yang menunjukkan kinerja menengah, sementara kertas koran efektif untuk penyimpanan jangka pendek namun kurang optimal untuk periode yang lebih lama

Abstract. Packaging is one way to maintain the shelf life of an agricultural product by reducing the level of respiration and transpiration in a product. The packaging of an agricultural product can be paper, plastic or aluminum foil. Sweet corn packaging during distribution and marketing applied by producers and sellers is still very minimal and does not pay attention to the principles of maintaining the product's shelf life. This research will be carried out at the Horticulture and Seed Technology Laboratory, Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala Darussalam University, Banda Aceh. This research used a Randomized Group Design (CRD) with a 3x3 factorial pattern with 3 replications, so that there were 9 treatment combinations in 27 experimental units. Each experimental unit consists of 3 corn samples. The factors studied were the type of packaging and shelf life of sweet corn, 2 factors, namely the packaging type factor (K) consisting of 3 levels, namely K_1: Polyethylene plastic K_2: Cling wrap K_3: Newsprint and storage time (U) consisting of 3 levels, namely U_1 : 7 days U_2: 14 days U_3: 21 days So there are 9 treatment combinations and each treatment combination has 3 replications, so there are 27 experimental units. The type of packaging and storage time have a significant influence on the quality of post-harvest sweet corn, including weight loss , water content, total dissolved solids, and organoleptic properties. The interaction between packaging type and storage time has a significant effect on almost all quality parameters tested, showing the importance of considering these two factors in postharvest handling of sweet corn. Polyethylene plastic packaging is generally most effective in maintaining the quality of sweet corn for long-term storage, followed by cling wrap which shows intermediate performance, while newsprint is effective for short-term storage but less optimal for longer periods.