EVALUASI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR LAMBARO DAN PASAR KETAPANG ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

EVALUASI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR LAMBARO DAN PASAR KETAPANG ACEH BESAR


Pengarang

FITRA FAIDILLAH - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Imelda Agustina - 199108122021022101 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

2011103010087

Fakultas & Prodi

Fakultas Kelautan dan Perikanan / Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (S1) / PDDIKTI : 54246

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kelautan dan Perikanan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (S1)., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Ikan asin merupakan salah satu olahan yang sangat digemari oleh masyarakat, dimana produk pangan ini dibuat melalui proses pengawetan ikan menggunakan garam. Kebanyakan masyarakat masih kurangnya akan pengetahuan mengenai pengolahan ikan asin yang aman dan baik untuk di konsumsi seperti di pasar Lambaro dan pasar Ketapang yang masih menambahkan formalin sebagai pengawet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan formalin yang terdapat pada ikan asin dipasar Lambaro dan pasar Ketapang dengan melihat berapa banyak ikan yang terkontaminasi dan positif mengandung formalin. Serta mengetahui pola distribusi ikan asin yang dijual dipasar aceh besar tersebut. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan pengujian Formalin KIT test pada uji laboratorium. Hasil penelitian ini menunjukkan sampel pertama dan sampel kedua dari 8 sampel ikan asin di pasar Lambaro terdapat 3 sampel positif formalin sebesar (38%) dan 5 sampel ikan asin negatif formalin sebesar (62%). Sementara itu, ikan asin di pasar ketapang pada sampel pertama terdapat 2 sampel yang positif formalin sebesar (29%) dan 5 sampel ikan asin negatif formalin sebesar (71%), sedangkan pada sampel kedua terdapat 3 sampel yang positif formalin (43%) dan 4 sampel lain dari ikan asin negatif formalin (57%). Pola distribusi ikan asin yang dijual di pasar Aceh Besar sangat pendek, yaitu produsen menjual kepada pengumpul kemudian ikan asin dijual ke pedagang lalu menjual langsung kepada konsumen dan beberapa pasar lokal seperti pasar ketapang. Rata-rata harga jual ikan asin yaitu 50.000-70.000/kg, pada Cumi-Cumi dijual dengan harga 100.000-110.000/kg. kesimpulan penelitian ini masih adanya ikan asin di kedua pasar tersebut mengandung formalin dan Secara keseluruhan pola distribusi yang lebih pendek cenderung memberikan keuntungan lebih besar bagi nelayan dan konsumen.

Kata Penting: Ikan asin, Formalin, Karakteristik, Pola distribusi

Salted fish is one of the preparations that is very popular with the public, where this food product is made through the process of preserving fish using salt. Most people still lack knowledge about salted fish processing that is safe and good for consumption as in the Lambaro market and Ketapang market which still adds formalin as a preservative. This study aims to determine the formalin content contained in salted fish in Lambaro market and Ketapang market by seeing how many fish are contaminated and positive for formalin. As well as knowing the distribution pattern of salted fish sold in the big aceh market. This research method was carried out descriptively qualitative with Formalin KIT test in laboratory tests. The results of this study indicate the first sample and the second sample of 8 salted fish samples in the Lambaro market there are 3 formalin positive samples by (38%) and 5 formalin negative salted fish samples by (62%). Meanwhile, salted fish in Ketapang market in the first sample there were 2 formalin positive samples by (29%) and 5 formalin negative salted fish samples by (71%), while in the second sample there were 3 formalin positive samples (43%) and 4 other samples of formalin negative salted fish (57%). The distribution pattern of salted fish sold in the Aceh Besar market is very short, that is, producers sell to collectors then salted fish are sold to traders and then sell directly to consumers and some local markets such as Ketapang market. The average selling price of salted fish is 50,000-70,000 / kg, on squid sold at 100,000-110,000 / kg. the conclusion of this study is still the presence of salted fish in both markets containing formalin and overall shorter distribution patterns tend to provide greater benefits for fishermen and consumers. Keywords: Salted fish, Formalin, Characteristics, Distribution pattern

Citation



    SERVICES DESK