Electronic Theses and Dissertation

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan kelompok sayuran terbesar ketiga di Indonesia setelah cabai dan bawang merah. Namun angka impor jagung manis di Indonesia masih tinggi karena rendahnya produksi dalam negeri. Pemenuhan nutrisi tanaman dari pemupukan merupakan salah satu upaya dalam peningkatan produksi jagung. Namun penggunaan pupuk anorganik masih mendominasi dibandingkan pupuk organik pada budidaya jagung. Mikroorganisme yang seharusnya menjadi salah satu faktor penting dalam ketersediaan hara tanaman menjadi terancam keberadaannya. Agen mikroba dapat diperoleh dari bahan pupuk organik, seperti kompos dan eco enzyme. Kandungan nitrogen, pospor, dan kalium pada bahan organik mampu mempengaruhi rasa dan gizi pada jagung manis karena dapat merangsang translokasi fotosintat ke semua jaringan tanaman. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali pengulangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
aplikasi eco enzyme pada jagung manis terhadap peningkatan kadar gula dan vitamin C di lapangan. Faktor pertama dalam penelitian ini adalah 4 varietas dan faktor kedua adalah perbedaan konsentrasi eco enzyme yang digunakan. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa varietas tanaman jagung manis memberikan pengaruh nyata pada sebagian kecil karakter pertumbuhan dan karakter hasil tanaman. Varietas Bonanza menghasilkan Padatan Total Terlarut (PTT) lebih baik, sedangkan Varietas Paragon menghasilkan karakter pertumbuhan dan Vitamin C yang lebih baik. Konsentrasi eco enzyme tidak memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan tanaman jagung manis. Konsentrasi eco enzyme 0 ml l-1 air menghasilkan Padatan Total Terlarut (PTT) dan Vitamin C yang lebih baik. Konsentrasi eco enzyme 20 ml l-1 air menghasilkan karakter pertumbuhan yang lebih baik dan berat tongkol dengan kelobot serta berat tongkol tanpa kelobot yang lebih baik. Terdapat interaksi anatara konsentrasi eco ezyme dengan varietas tanaman jagung manis terhadap jumlah tongkol per bedeng. Interaksi terbaik adalah Varietas Paragon dan konsentrasi eco enzyme 10 ml l-1 air menghasilkan jumlah tongkol per bedeng yang cenderung lebih banyak.

Kata Kunci: eco enzyme, PTT, kadar vitamin C, pengolahan limbah, varietas.

Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt.) is the third largest vegetable group in Indonesia after chili and shallots. However, the import rate of sweet corn in Indonesia is still high due to low domestic production. Fulfillment of plant nutrients from fertilization is one of the efforts in increasing corn production. However, the use of inorganic fertilizers still dominates compared to organic fertilizers in corn cultivation. Microorganisms that should be one of the important factors in the availability of plant nutrients are threatened. Microbial agents can be obtained from organic fertilizer materials, such as compost and eco enzyme. The content of nitrogen, phosphorus, and potassium in organic materials can affect the flavor and nutrition of sweet corn because it can stimulate the translocation of photosynthate to all plant tissues. In this study, a factorial pattern Randomized Group Design (RGD) with 2 factors and 3 repetitions was used. This study was conducted to determine the effect of eco enzyme application on sweet corn to increase sugar content and vitamin C in the field. The first factor in this study was 4 varieties and the second factor was the different concentrations of eco enzyme used. From the results of the study, it was found that the variety of sweet corn plants gave a real influence on a small part of the growth characters and plant yield characters. Bonanza variety produced better Total Dissolved Solids (TDS), while Paragon variety produced better growth and Vitamin C characters. The concentration of eco enzyme did not give significant effect on all observation parameters of sweet corn plants. Eco enzyme concentration of 0 ml l-1 water produced better Total Dissolved Solids (TDS) and Vitamin C. Concentration of eco enzyme 20 ml l-1 water produced better growth characters and better cob weight with cob and cob weight without cob. There was an interaction between eco enzyme concentration and sweet corn varieties on the number of cobs per bed. The best interaction was Paragon variety and eco enzyme concentration of 10 ml l-1 water which produced more cobs per bed. Keywords: eco enzyme, PTT, vitamin C content, waste treatment, variety.