PROSES AKULTURASI BUDAYA DALAM MASYARAKAT BUMI AYU KECAMATAN TIMANG GAJAH KABUPATEN BENER MERIAH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PROSES AKULTURASI BUDAYA DALAM MASYARAKAT BUMI AYU KECAMATAN TIMANG GAJAH KABUPATEN BENER MERIAH


Pengarang

ESTI SEVIANI - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Maimun - 198104202010121003 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

2006101010051

Fakultas & Prodi

Fakultas KIP / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1) / PDDIKTI : 87205

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas KIP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan., 2024

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK

Esti Seviani. (2024). Proses Akulturasi Budaya Dalam Masyarakat Bumi Ayu Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. [Skripsi, Universitas Syiah Kuala]. Dibawah bimbingan Maimun, S.Pd., M.A, dan Yusrijal Abdar, S.Pd., M.H.

Bumi Ayu merupakan kampung yang mayoritas penduduknya ialah suku Jawa. Masyarakat suku jawa yang menetap di Bener Meriah telah ada sejak penjajahan zaman Belanda di Indonesia. Selain suku jawa penduduknya terdapat suku Gayo dan suku Aceh. Proses akulturasi Budaya antara masyarakat suku Jawa, suku Gayo dan suku Aceh terjadi melalui perkawinan campuran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses akulturasi budaya antara suku Jawa, suku Gayo, dan suku Aceh dalam masyarakat kampung Bumi Ayu Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Menganalisis faktor yang mempengaruhi proses akulturasi budaya antara masyarakat suku Aceh dan suku Gayo dengan masyarakat suku Jawa di kampung Bumi Ayu. Menganalis dampak akulturasi budaya terhadap tradisi, nilai, dan identitas budaya lokal. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) proses akulturasi budaya yang terjadi di kampung Bumi Ayu pada suku Jawa yang mulanya daerah tersebut merupakan wilayah tanah Gayo sehingga dengan masuknya suku Jawa terjadilah proses akulturasi melalui perkawinan campuran. (2) Faktor yang mempengaruhi terjadinya akulturasi antara lain: faktor ekonomi, faktor perkawinan, dan faktor perpindahan penduduk. Budaya baru yang yang muncul dari proses akulturasi budaya yaitu seperti tradisi menggunakan prasmanan, yang merupakan modernisasi, Kemudian budaya baru lainnya seperti tren tunangan menggunakan plaminan. Dan juga keyboard atau band saat pesta perkawinan. (3) Dampak dari akulturasi budaya memiliki segi positif, yaitu pengenalan budaya kepada masyarakat, adanya persamaan persepsi terhadap budaya. Dampak dari sisi negatifnya suku yang menetap disitu harus menyesuaikan dengan apa yang ada di tempat tersebut dan meninggalkan budaya yang sebelumnya ada pada diri mereka untuk menyesuaikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proses akulturasi budaya dalam masyarakat Bumi Ayu melalui faktor ekonomi, faktor perkawinan, dan faktor perpindahan penduduk, hal tersebut dapat menyatukan budaya untuk menjadi serasi dan damai pada interaksi sosial, persaudaraan antar suku, saling menghargai, menghormati, dan tidak membeda-bedakan. Saran dalam penelitian ini sebagai masyarakat yang dominan harus lebih memahami lagi mengenai adat dan budaya suku lain, Sebagai masyarakat pendatang harus mampu menyesuaikan dan beradaptasi dan mampu bersosialisasi dengan penduduk asli kampung Bumi Ayu, Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji dari berbagai sudut pandang lainnya seperti individu, sosial, dan ekonomi.

Kata Kunci: Akulturasi, Budaya, Masyarakat

ABSTRACT Esti Seviani. (2024). Cultural Acculturation Process in the Bumi Ayu Community, Timang Gajah District, Bener Meriah Regency. [Skripsi, Syiah Kuala University]. Under the guidance of Maimun, S.Pd., M.A, and Yusrijal Abdar, S.Pd., M.H. Bumi Ayu is a village where the majority of the population is Javanese. The Javanese people who live in Bener Meriah have existed since the Dutch colonial era in Indonesia. Apart from the Javanese, the population is the Gayo tribe and the Acehnese tribe. The process of cultural acculturation between the Javanese, Gayo and Acehnese occurs through mixed marriages. This research aims to describe and analyze the process of cultural acculturation between the Javanese, Gayo and Acehnese in the Bumi Ayu village community, Timang Gajah District, Bener Meriah Regency. Analyzing the factors that influence the cultural acculturation process between the Acehnese and Gayo ethnic communities and the Javanese ethnic community in Bumi Ayu village. Analyze the impact of cultural acculturation on local cultural traditions, values and identity. The research method used is a qualitative approach with a descriptive type, data collection techniques using interviews, and documentation. The results of this research show that: (1) the cultural acculturation process that occurred in Bumi Ayu village among the Javanese tribe, which was originally a Gayo land area, so that with the arrival of the Javanese tribe, the acculturation process occurred through mixed marriages. (2) Factors that influence acculturation include: economic factors, marriage factors, and population movement factors. New cultures that emerge from the process of cultural acculturation are such as the tradition of using buffets, which is modernization. Then other new cultures such as the trend of fiancés using plaminan. And also a keyboard or band at a wedding party. (3) The impact of cultural acculturation has a positive aspect, namely the introduction of culture to society, the existence of similarities in perceptions of culture. The impact of the negative side is that the tribes who settled there had to adapt to what was in that place and leave the culture that previously existed for them to adapt. This research concludes that the process of cultural acculturation in the Bumi Ayu community through economic factors, marriage factors, and population movement factors, this can unite cultures to become harmonious and peaceful in social interactions, inter-ethnic brotherhood, mutual respect, respect, and non-discrimination. The suggestions in this research are that as a dominant community, we must understand more about the customs and culture of other tribes. As a migrant community, we must be able to adjust and adapt and be able to socialize with the native people of Bumi Ayu village. For further research, it is recommended to study from various other points of view, such as individual , social and economic. Keywords: Acculturation, Cultural, Society

Citation



    SERVICES DESK