HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN (PMT) DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA STUNTING DI PUSKESMAS LAWE SIGALA-GALA KABUPATEN ACEH TENGGARA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN (PMT) DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA STUNTING DI PUSKESMAS LAWE SIGALA-GALA KABUPATEN ACEH TENGGARA


Pengarang

Diva Nabila - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Laili Suhairi - 197010081999032002 - Dosen Pembimbing I
Siti Maryam - 196005201987032003 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2006104010002

Fakultas & Prodi

Fakultas KIP / Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (S1) / PDDIKTI : 83206

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : .,

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Saat ini, Indonesia merupakan peringkat ke lima kejadian stunting pada balita di dunia. Anak stunting dapat terjadi dalam 1000 hari pertama kelahiran dan dipengaruhi banyak faktor, diantaranya sosial ekonomi, asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, kekurangan mikro nutrient, dan lingkungan. Permasalahan belakangan ini adalah bagaimana hubungan pemberian makanan tambahan (PMT) dengan peningkatan berat badan pada balita stunting di puskesmas lawe sigala-gala kabupaten aceh tenggara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemberian makanan tambahan kepada balita stunting, mengetahui peningkatan berat badan balita stunting, mengevaluasi hubungan pemberian makanan tambahan dengan peningkatan berat badan pada balita stunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan penerapan asosiatif. Sampel penelitian terdiri dari 72 orang responden ibu-ibu yang memiliki balita stunting dan 73 orang responden balita penderita stunting. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner, antropometri dan dokumentasi. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwasannya pemberian makanana tambahan (PMT) memiliki distribusi sebesar 89,04%, serta peningkatan berat badan pada balita stunting 89,04%, mengindetifikasikan katagori yang besar. Selain itu, analisis koefisien korelasi pearson product moment mengindetifkasikan bahwasannya kedua faktor, baik pemberian makanan tambahan (PMT) (X) mempunyai dampak besar terhadap peningkatan berat badan pada balita stunting (Y) dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05, dengan koefisien korelasi 0,796% interpresentasinya masuk dalam kategori kuat. Maka dapat di simpulkan bahwa Ha diterima dan H₀ ditolak.

Stunting is a health problem in Indonesia. Currently, Indonesia is ranked fifth in the incidence of stunting among toddlers in the world. Stunting children can occur within the first 1000 days of birth and is influenced by many factors, including socio-economics, food intake, infection, maternal nutritional status, infectious diseases, micronutrient deficiencies, and the environment. A recent problem is the relationship between supplementary feeding (PMT) and weight gain in stunted toddlers at the Lawe Sigala-gala health center, Southeast Aceh district. The aim of this research is to determine the provision of additional food to stunted toddlers, determine the increase in weight of stunted toddlers, and evaluate the relationship between providing additional food and weight gain in stunted toddlers. This research uses a quantitative descriptive approach with associative application. The research sample consisted of 72 respondents from mothers who had stunted toddlers and 73 respondents from toddlers with stunting. The data collection methods used were questionnaires, anthropometry and documentation. The results of the study identified that supplementary feeding (PMT) had a distribution of 89.04%, as well as an increase in body weight in stunted toddlers of 89.04%, identifying a large category. In addition, analysis of the Pearson product moment correlation coefficient identified that the two factors, both supplementary feeding (PMT) (X) had a major impact on increasing body weight in stunted toddlers (Y) with a significance value of 0.002 < 0.05, with a correlation coefficient 0.796% of the presentation is in the strong category. So it can be concluded that Ha is accepted and H₀ is rejected.

Citation



    SERVICES DESK