Electronic Theses and Dissertation

Metilen biru (MB) merupakan pewarna sintesis yang paling sering digunakan sebagai zat warna pada industri tekstil. Penelitian ini menggambarkan adsorpsi MB menggunakan limbah cangkang melinjo (Gnetum gnemon) teraktivasi basa NaOH. Pembuatan arang aktif cangkang melinjo dilakukan dengan karbonisasi menggunakan hidrotermal pada temperatur 200°C selama 2 jam dan diaktivasi dengan basa NaOH dengan variasi konsentrasi 1, 2, 3 dan 4 M selama 24 jam. Karbon aktif optimum pada konsentrasi NaOH 4 M. Arang aktif cangkang melinjo sebelum dan sesudah aktivasi dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX). Hasil FTIR adsorben cangkang melinjo memiliki gugus -OH, -CH, C=C, C-O dan C-H sedangkan. Hasil SEM cangkang melinjo sebelum aktivasi memiliki permukaan yang lebih kasar dan terdapat banyak pengotor dibandingkan dengan setelah aktivasi permukaan lebih memadat, lebih rata dan lebih bersih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya serap arang aktif terhadap zat warna metilen biru berdasarkan parameter waktu kontak, pH dan konsentrasi adsorbat. Cangkang melinjo yang teraktivasi dapat mengadsorpsi zat warna metilen biru pada pH 6 dengan waktu kontak optimum 35 menit. Adsorpsi metilen biru mengikuti pola isoterm Langmuir dengan kapasitas serapan maksimum (Qmaks) sebesar 357,14 mg/g. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa arang aktif cangkang melinjo yang diaktivasi dengan menggunakan basa NaOH berpotensi digunakan sebagai adsorben zat warna metilen biru.

Methylene blue (MB) is a synthetic dye that is most often used as a dye in the textile industry. This research describes the adsorption of methylene blue using melinjo (Gnetum gnemon) shell waste activated by NaOH base. The production of activated charcoal from melinjo shells was carried out by carbonization using a hydrothermal at 200 °C for 2 hour and activated with NaOH base with various concentrations of 1, 2, 3 and 4 M for 24 hours. The optimal activated charcoal was obtained at 4 M NaOH concentration. The activated charcoal of melinjo shells before and after activation was characterized using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) and Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX). The FTIR adsorbent results of melinjo shells have -OH, -CH, C=C, C-O and C-H groups, while the SEM results of melinjo shells before activation have a rougher surface and there are many impurities compared to after activation, the surface is more compact, flatter and cleaner. This research was conducted to determine the absorption capacity of activated charcoal on methylene blue dye based on the parameters of contact time, pH 6 and adsorbate concentration. The activated melinjo shell can adsorb methylene blue dye at pH with an optimum contact time of 35 minutes. Adsorption of methylene blue followed the Langmuir isotherm pattern with a maximum absorption capacity (Qmax) of 357,14 mg/g. Based on the research results, it can be interpreted that the activated charcoal of melinjo shell which is activated using NaOH base has the potential to be used as an adsorbent for methylene blue dye.