Electronic Theses and Dissertation

Kemiskinan adalah masalah global yang sulit dipecahkan, mempengaruhi negara maju dan berkembang. Kemiskinan menyebabkan rendahnya pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pokok. Pasar pangan murah, sebagai bagian dari program pemerintah, bertujuan menstabilkan harga pangan dengan menjual bahan pokok di bawah harga pasar. Program ini membantu menekan harga pangan, terutama saat permintaan meningkat, seperti menjelang hari raya. Efektivitas pasar pangan murah dipengaruhi oleh manajemen waktu, kuantitas, dan kualitas beras, serta lokasi pasar. Pasar ini penting dalam mendukung kehidupan masyarakat, terutama di kota besar seperti Banda Aceh, dan berkontribusi pada peningkatan daya beli serta stabilitas ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pasar pangan murah di Banda Aceh dan hubungannya dengan daya beli masyarakat. Pemerintah setempat juga mendukung program ini dengan subsidi bahan pokok, yang bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan menekan inflasi lokal. Penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh karena daerah tersebut mengadakan kegiatan pasar pangan murah, yang merupakan kolaborasi antara Dinas Pangan Aceh dan Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Kota Banda Aceh. Program ini juga merupakan strategi Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengendalikan inflasi sesuai instruksi pemerintah pusat. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat Kota Banda Aceh yang menjadi konsumen pasar pangan murah, dengan jumlah populasi yang tidak diketahui dan besar. Oleh karena itu, sampel diambil menggunakan metode accidental sampling, di mana responden dipilih dari pengunjung pasar yang bersedia berpartisipasi. Penelitian ini melibatkan 120 responden, dan analisis data dilakukan menggunakan regresi logistik dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pasar pangan murah di Kota Banda Aceh, penelitian ini menggunakan model regresi yang menunjukkan bahwa ketika semua variabel independen bernilai nol, prediksi efektivitas pasar pangan murah adalah 8.484. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendapatan pembeli (X1) tidak signifikan dalam mempengaruhi efektivitas pasar pangan murah, sedangkan ketersediaan barang pangan (X2), jarak ke lokasi pasar (X3), dan akses informasi pangan murah (X4) berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5%.
Pendapatan pembeli tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas pasar pangan murah. Meskipun harga yang ditawarkan lebih terjangkau, pendapatan yang rendah membuat masyarakat tetap kesulitan untuk memanfaatkan pasar murah tersebut. Sebaliknya, ketersediaan barang pangan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pasar pangan murah. Ketersediaan barang yang konsisten mampu meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pasar ini. Selain itu, jarak ke lokasi pasar juga memiliki pengaruh signifikan. Semakin dekat lokasi pasar dengan tempat tinggal masyarakat, semakin tinggi efektivitasnya karena akses yang lebih mudah dan cepat. Akses informasi juga berpengaruh signifikan. Informasi yang memadai mengenai pasar pangan murah dapat meningkatkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat. Namun, jika informasi tersebar luas, hal ini bisa menyebabkan antrean panjang dan meningkatkan risiko kehabisan stok barang.
Hubungan antara efektivitas pasar pangan murah dan daya beli masyarakat dianalisis melalui uji koefisien determinasi, ANOVA, dan uji koefisien. Nilai R Square yang tinggi menunjukkan bahwa model penelitian ini memiliki ketepatan yang baik dalam menjelaskan pengaruh efektivitas pasar pangan murah terhadap daya beli masyarakat, dengan kontribusi sebesar 80,3%. Artinya, pasar pangan murah berhasil meningkatkan daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Namun, terdapat 19,7% faktor lain, seperti inflasi, pengangguran, dan kebijakan pemerintah, yang turut mempengaruhi daya beli.
Dengan nilai signifikansi 0,022 dan t hitung 3,642, penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas pasar pangan murah memiliki pengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat di Kota Banda Aceh. Pasar pangan murah membantu menurunkan biaya makanan, memungkinkan rumah tangga memiliki anggaran lebih fleksibel untuk kebutuhan lain seperti pendidikan dan kesehatan. Selain itu, pasar ini juga berkontribusi pada stabilisasi harga pangan lokal dengan mengurangi tekanan inflasi dan menawarkan harga yang lebih kompetitif. Secara keseluruhan, pasar pangan murah berperan penting dalam stabilitas ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi lemah.

Poverty is a global problem that is difficult to solve, affecting both developed and developing countries. Poverty leads to low economic growth and quality of life due to the inability to fulfill basic needs. Cheap food markets, as part of a government program, aim to stabilize food prices by selling staples below market prices. The program helps to reduce food prices, especially when demand increases, such as ahead of holidays. The effectiveness of cheap food markets is influenced by time management, quantity and quality of rice, as well as market location. These markets are important in supporting people's lives, especially in big cities like Banda Aceh, and contribute to increased purchasing power and economic stability. This study aims to analyze the factors that influence the effectiveness of the cheap food market in Banda Aceh and its relationship with people's purchasing power. The local government also supports the program with staple food subsidies, which aim to help low-income people and curb local inflation. This research was conducted in Banda Aceh City because the area conducts cheap food market activities, which are a collaboration between the Aceh Food Agency and the Banda Aceh City Food, Agriculture, Marine and Fisheries Agency (DPPKP). This program is also a strategy of the Banda Aceh City Government to control inflation as instructed by the central government. The study population was all people of Banda Aceh City who were consumers of cheap food markets, with an unknown and large population. Therefore, the sample was drawn using accidental sampling method, where respondents were selected from market visitors who were willing to participate. The study involved 120 respondents, and data analysis was conducted using logistic regression and simple linear regression.h, and contributed to increased purchasing power and economic stability. The results showed that to determine the factors affecting the effectiveness of cheap food markets in Banda Aceh City, this study used a regression model which showed that when all independent variables were zero, the prediction of the effectiveness of cheap food markets was 8,484. The results of the analysis show that buyers' income (X1) is not significant in influencing the effectiveness of cheap food markets, while the availability of food goods (X2), distance to market location (X3), and access to cheap food information (X4) have a significant effect at the 5% significance level. Buyers' income does not have a significant influence on the effectiveness of the cheap food market. Although the prices offered are more affordable, low income makes it difficult for people to utilize the cheap food market. In contrast, the availability of food goods has a significant effect on the effectiveness of cheap food markets. Consistent availability of goods can increase public satisfaction and trust in this market. In addition, distance to the market location also has a significant influence. The closer the market location is to where people live, the higher the effectiveness due to easier and faster access. Access to information also has a significant effect. Adequate information about the cheap food market can increase public awareness and trust. However, if information is widespread, it may lead to long queues and increase the risk of stock-outs. The relationship between the effectiveness of cheap food markets and people's purchasing power was analyzed through the coefficient of determination, ANOVA, and coefficient tests. The high R Square value indicates that the research model has good accuracy in explaining the effect of the effectiveness of cheap food markets on people's purchasing power, with a contribution of 80.3%. This means that the cheap food market has succeeded in increasing people's purchasing power, especially for those with low income. However, there are 19.7% other factors, such as inflation, unemployment, and government policies, that also affect purchasing power. With a significance value of 0.022 and a t-statistic of 3.642, this study shows that the effectiveness of the cheap food market has a significant influence on people's purchasing power in Banda Aceh City. The cheap food market helps lower food costs, allowing households to have a more flexible budget for other needs such as education and health. In addition, these markets also contribute to the stabilization of local food prices by reducing inflationary pressures and offering more competitive prices. Overall, cheap food markets play an important role in economic stability and increasing people's purchasing power, especially for the economically weaker groups.